Banyak orang beralih menggunakan rokok elektrik, alias vape, karena dinilai lebih baik dibanding rokok biasa. Padahal jika ditelusuri lebih dalam, vape sama-sama memiliki dampak negatif untuk kesehatan bahkan lingkungan. Bukan hanya bagi penggunanya, tapi bahaya vape juga dapat mengancam orang sekitar.
Sayangnya, masyarakat menganggap rokok menjadi bagian dari budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Tidak jauh berbeda, vaping juga banyak dilakukan anak muda karena dianggap sebagai tren dan bagian dari gaya hidup modern, tanpa menyadari bahaya vape.
Vape merupakan perangkat yang menguapkan cairan bernama e-liquid dan menjadi tren saat ini. Meski terlihat lebih modern, sebenarnya vape memiliki kesamaan dengan rokok karena mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya. Vape dianggap lebih aman karena mengandung bahan kimia lebih sedikit dibanding rokok pada umumnya. Padahal bahaya kesehatan akibat menggunakan vape tetap ada.
Kandungan nikotin dalam vape sama halnya seperti rokok tembakau yang membuat pengguna kecanduan. Ada pula bahan kimia lain yaitu propilen glikol (PG) dan gliserin vegetal (VG) yang dapat mengakibatkan iritasi saluran pernapasan.
Mungkin banyak orang bertanya-tanya, apakah vape bahaya atau tidak? Perlu diketahui, bahwa dalam jangka panjang efek samping vape bisa berujung pada kerusakan paru-paru dan peradangan pada saluran pernapasan. Dampak buruk vape juga dapat mengakibatkan gangguan sistem kardiovaskular seperti masalah jantung, meingkatkan tekanan darah, serta detak jantung, akibatkandungan bahan kimia yang dapat berubah menjadi senyawa berbahaya.
Dari segi kesehatan mental, e-liquid vape yang mengandung nikotin dapat meningkatkan terlalu banyak kadar dopamin dalam otak hingga berujung pada kecemasan atau ketegangan saat tidak vaping. Penggunaan nikotin dalam waktu lama juga dapat membuat suasana hati mudah berubah dan depresi, serta memengaruhi perkembangan kognitif atau kesulitan memusatkan perhatian.
Bahaya vape tidak hanya mengancam tubuh, tapi juga lingkungan. Limbah vape dapat berasal dari cartridge atau pod yang digunakan untuk menampung e-liquid. Di mana bagian tersebut terbuat dari plastik dan komponen elektronik yang sulit terurai secara alami. Baterai vape yang sudah tidak terpakai dan dibuang sembarangan juga dapat merugikan lingkungan karena mencemari tanah dan air.
Ada beberapa bahaya kabut atau asap vape yang tertinggal di permukaan, karena terdapat residu kimia yang mengendap dan membentuk lapisan yang tertinggal. Ini akan menyebabkan paparan berbahaya pada orang lain karena dapat terhirup atau bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi asap tersebut.
Orang sekitar juga berpotensi mengalami masalah kesehatan akibat terpapar dan menghirup asap vape. Risiko yang mungkin dialami orang sekitar antara lain, iritasi saluran pernapasan yang menyebabkan batuk, sesak napas, atau rasa tidak nyaman di tenggorokan. Pada orang yang memililki asma atau alergi, asap vape dapat lebih membahayakan kesehatan.
Bagi wanita hamil yang terpapar asap vape, terdapat risiko kelahiran prematur, gangguan perkembangan janin, dan berat badan lahir yang rendah. Paparan nikotin dalam vape juga bisa memengaruhi perkembangan otak janin.
Sebagai pencegahan untuk mengurangi risiko bahaya dari vape, beberapa langkah bisa dilakukan mulai dari lingkungan terdekat seperti berikut ini!
Sebagai antisipasi dari gaya hidup tidak sehat akibat vaping, memiliki asuransi penyakit kritis adalah langkah bijak untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak finansial yang mungkin ditimbulkan akibat penyakit serius. Asuransi penyakit kritis seperti Manulife Critical Care Protection, dapat mencakup perlindungan kesehatan lengkap untuk menjalani pengobatan, mulai dari kondisi tahap awal hingga tahap yang lebih serius. Asuransi ini juga dapat melindungi Anda sampai usia 85 tahun dan memberikan manfaat Pembaruan Uang Pertanggungan untuk Penyakit Kritis Tahap Awal (Khusus Kanker). Selain itu, produk ini memberikan fleksibilitas dalam memilih masa pembayaran premi untuk menyesuaikan dengan rencana keuangan Anda. Asuransi ini juga mencakup Manfaat Unit Perawatan Intensif (ICU/ICCU/PICU).
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Tentang Manulife
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia