Layanan Operasional Manulife Indonesia Selama Hari Suci Nyepi 1947 Saka dan Hari Raya Idul Fitri 1446H. Selengkapnya

Selengkapnya

Layanan Operasional Manulife Indonesia Selama Hari Suci Nyepi 1947 Saka dan Hari Raya Idul Fitri 1446H. Selengkapnya

Selengkapnya
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Keuangan Tetap Sehat, Tips Mengelola Uang Setelah Lebaran

Momen Idul Fitri dapat mengakibatkan pengeluaran melebihi skala biasanya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti membayar zakat, membeli makanan, sampai dengan biaya mudik yang dapat menimbulkan pengeluaran ekstra. 

Tidak jarang kondisi keuangan menjadi tidak sehat setelah Lebaran. Apalagi ternyata biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran yang direncanakan sebelumnya 

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Lalu, bagaimana cara mengatasi kondisi keuangan setelah libur lebaran? Nah, maka dari itu evaluasi keuangan harus dilakukan sesegera mungkin sebelum terlambat, sehingga berbagai pos keuangan bisa berjalan kembali dengan baik. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

Periksa dan Atur Kembali Catatan Keuangan

Perencanaan keuangan bukan hanya berguna untuk pengelolaan finansial harian, tapi berlaku juga pada momen besar seperti lebaran. Hasrat ingin berbagi lebih kepada banyak orang cenderung lebih tinggi selagi memanfaatkan bulan penuh berkah. Namun, pastikan untuk tetap mengecek kondisi finansial agar kondisinya tetap sehat setelah lebaran. Yuk, coba lakukan 3 langkah di bawah ini!

  1. Mengevaluasi Pengeluaran Selama Lebaran
    Cara mengatur keuangan yang pertama adalah dengan memeriksa dan mengatur kembali catatan keuangan. Telusuri dan catat apa saja pengeluaran selama Lebaran agar bisa mengetahui berapa budget yang sudah dihabiskan. Evaluasi merupakan salah satu cara dasar dalam mengelola keuangan, sebab hal ini memudahkan pengkategorian jenis pengeluaran, baik yang primer, sekunder, maupun tersier.
  2. Membuat Anggaran Baru Pasca Lebaran
    Mengatur keuangan pasca lebaran juga bisa dilakukan dengan membuat anggaran baru. Biasanya, momen perayaan besar seperti ini membutuhkan penyesuaian khusus pada alokasi dana tertentu. Misalnya rutinitas berkumpul bersama keluarga dan membeli baju baru bisa dikurangi karena saat lebaran kedua hal tersebut sering dilakukan. Dapat juga berupa efisiensi anggaran jajan, karena sepanjang bulan puasa selalu membeli takjil dan makan di restoran saat buka bersama. Anggaran yang tadi sudah dikurangi, bisa dialihkan ke pos pengeluaran penting lain atau ditabung jika saat bulan puasa dan lebaran kemarin harus mengeluarkan uang dari rekening dana darurat.
  3. Mengidentifikasi Pengeluaran Yang Tidak Perlu
    Salah satu tujuan pengelolaan keuangan adalah mewujudkan kondisi finansial yang sehat. Arti sehat ini bisa mengarah pada penggunaan keuangan yang efisien,sehingga sesoerang bisa tahu jika ada pengeluaran tidak penting atau bisa ditunda. Di zaman serba canggih seperti sekarang, banyak pengeluaran tidak perlu yang mungkin belum banyak orang sadari, seperti langganan aplikasi musik, streaming film dan video, atau aplikasi kesehatan yang jarang digunakan. Alih-alih membayar biaya langganan setiap bulan, lebih baik pertimbangkan kembali mana hal yang masih dibutuhkan dan sudah tidak digunakan lagi.

Mengatur Kembali Prioritas Keuangan

Keuangan yang sehat bisa didapatkan dengan kesadaran penuh akan prioritas. Dengan tercapainya prioritas, kualitas hidup akan bertambah dan membawa ketenangan hati karena kondisi finansial yang aman.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat prioritas antara lain:

  1. Menentukan Prioritas Kebutuhan
    Jika sudah membuat anggaran keuangan, upayakan untuk mematuhi batas penggunaan yang sudah ditetapkan. Salah satu godaan terbesar dalam mengatur keuangan adalah kesulitan dalam menentukan kebutuhan mendesak vs keinginan. Hindari tergiur diskon, edisi terbaru, atau promo lain yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Namun, lain cerita untuk barang kebutuhan sehari-hari atau barang penunjang produktivitas. Apabila ada barang rusak, habis, serta diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, maka barang tersebut boleh dibeli karena masuk ke dalam anggaran keuangan pokok.
  2. Menyusun Daftar Prioritas Pengeluaran
    Cara mengatur keuangan bisa dimulai dari menyusun daftar prioritas pengeluaran. Daftar paling atas dapat diisi kebutuhan primer, seperti cicilan rumah, kendaraan, kebutuhan makan harian, biaya sekolah anak, biaya transportasi, dan dana tabungan serta asuransi. Selanjutnya, bisa dilanjut untuk kebutuhan sekunder seperti biaya hiburan, jalan-jalan,dan belanja. Baru di daftar paling akhir atau slot kebutuhan tersier dapat berupa budget gadget baru hingga koleksi barang-barang terkait hobi. Dalam pelaksanaannya, daftar prioritas pengeluaran untuk berbagai kebutuhan ini perlu dibuatkan catatan keuangan agar dapat mudah dipantau.
  3. Mengalokasikan Dana Untuk Tabungan dan Investasi
    Menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi termasuk ke dalam cara mengatur keuangan yang sebaiknya dilakukan. Mengapa demikian? Sebab tidak ada yang bisa menebak bagaimana kondisi masa depan sehingga rencana keuangan perlu disiapkan dari sekarang. Alokasikan dana untuk disimpan dalam tabungan atau investasi sejak awal gajian.
    Melakukan evaluasi finansial pasca Lebaran bisa menjadi satu dari sekian banyak cara mengatur keuangan yang efektif. Pastikan ada bagian dari pendapatan yang dialokasikan untuk ditabung atau dialihkan ke dalam produk investasi. Hal inilah yang akan menjadi simpanan Anda di masa mendatang. 

    Jangan lupa melindungi aset keuangan Anda dengan produk proteksi berupa asuransi. Pada akhirnya, kebiasaan baik yang harus segera dimulai lagi setelah lebaran ialah mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan, investasi, dan asuransi. Idealnya, ketiga pos itu mengambil porsi 10% - 30% dari penghasilan bulanan.

Tips Mengelola THR dan Perencanaan Keuangan

Selain untuk kebutuhan belanja dan lebaran, THR juga bisa dikelola untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Hal ini dapat dilakukan agar Tunjangan Hari Raya tidak hanya lewat sementara. Berikut tips mengatur anggaran THR untuk jangka Panjang:

  1. Menyisihkan Untuk Dana Darurat
    Harus mengeluarkan sejumlah dana untuk kebutuhan mendesak menjadi kondisi yang kerap terjadi. Tunjangan Hari Raya dapat membantu menambah pos dana untuk masa depan
  2. Manfaatkan THR Untuk Membayar Hutang
    THR adalah uang tambahan yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya membayar hutang. Mencicil hutang atau melunasi hutang dapat membantu keuangan menjadi lebih sehat. Setidaknya, uang THR bisa digunakan sebanyak 10% untuk membayar hutang.
  3. Menambah Instrumen Investasi
    Jangan lupa sisihkan uang THR untuk investasi keuangan. Berinvestasi tidak harus selalu jumlah besar, bisa ditabung sedikit demi sedikit. Beberapa instrumen investasi yang rendah risiko bisa berupa SBN atau reksadana.

Mengelola THR dengan cerdas sangat penting karena dapat membantu kita mendapatkan tujuan keuangan di masa depan. Jangan anggap THR seperti uang kaget yang harus dihabiskan dalam satu kali kesempatan. 

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya menyatakan bahwa Saya telah membaca, memahami dan menyetujui:

    1. Saya telah membaca dan memahami kebijakan privasi  Manulife  Indonesia  yang dapat diakses dengan mengklik  tautan Kebijakan Privasi

    2. Saya telah memahami mengenai tujuan dan konsekuensi dari pengumpulan dan pemrosesan data pribadi Saya (termasuk kepada siapa saja data pribadi Saya akan dibagikan) serta hak Saya sebagai subjek data pribadi.

    3. Saya memberikan persetujuan Saya kepada Manulife Indonesia untuk melakukan pengumpulan dan pemrosesan data pribadi Saya, untuk tujuan pemrosesan data pribadi dalam kebijakan privasi Manulife Indonesia dimana persetujuan yang sah diperlukan sebagai dasar hukum untuk pemrosesan.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya