Biaya kesehatan meningkat terus dari tahun ke tahun. Untuk beberapa penyakit "kelas berat" seperti kanker atau jantung, biaya medis yang harus dikeluarkan bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah. Tanpa kesiapan finansial yang memadai, kondisi sakit bisa dengan mudah mengakibatkan masalah keuangan yang fatal.
Dalam pengelolaan keuangan pribadi, mengelola risiko finansial karena kondisi sakit, dapat kita tempuh dengan cara memiliki Asuransi kesehatan yang tepat. Dengan Asuransi kesehatan, risiko finansial berupa pengeluaran biaya medis dapat dialihkan kepada penyedia Asuransi dengan membayar sejumlah premi.
Namun, bagaimana bila kita baru akan membeli Asuransi ketika sudah memiliki penyakit tertentu? Saat terbaik untuk memiliki Asuransi memang saat risiko belum terjadi. Untuk Asuransi kesehatan, misalnya, waktu terbaik membelinya adalah kala masih dalam kondisi sehat. Nah, bila saat ini kita sudah terlanjur memiliki penyakit akan tetapi ingin membeli Asuransi, jangan terburu patah arang. Kita tetap bisa mendapatkan Asuransi kesehatan walau mungkin tidak akan semudah saat kondisi sehat. Selain itu, kita juga harus siap untuk mendapatkan Asuransi kesehatan dengan premi jauh lebih mahal karena sudah memiliki penyakit tersebut.
Seseorang yang sudah memiliki penyakit tertentu akan tetapi hendak mengajukan Asuransi, masih bisa diproses penyedia Asuransi yang memang bersedia menanggung risiko tersebut. Akan tetapi, kita perlu menyiapkan mental agar tidak kecewa jika Asuransi akhirnya menolak pengajuan Asuransi tersebut. Secara umum, ada beberapa jenis respon penyedia Asuransi ketika mendapatkan pengajuan Asuransi dari calon Tertanggung yang sudah memiliki penyakit tertentu (pre-existing condition), yaitu:
Perusahaan penyedia Asuransi bisa menerima pengajuan Asuransi dari calon Tertanggung tanpa syarat khusus. Ini bisa terjadi apabila penyakit yang sudah diderita oleh calon Tertanggung dianggap penyakit ringan yang tidak memberikan dampak lanjutan di masa depan.
Perusahaan penyedia Asuransi menerima permohonan Asuransi Anda dengan pengecualian tertentu. Exception di sini berarti perlindungan Asuransi tetap diberikan pada Tertanggung akan tetapi untuk penyakit yang sudah diderita sebelum mendapatkan Asuransi, tidak ditanggung oleh penyedia Asuransi. Misalnya, Anda sudah terlanjur mengidap penyakit asam urat sebelum mendapatkan Asuransi. Ketika Asuransi menerima permohonan perlindungan, perusahaan Asuransi tidak menanggung risiko apabila suatu ketika Anda sakit karena penyakit tersebut.
Perusahaan Asuransi menerima permohonan Asuransi Anda, termasuk memberikan proteksi atas penyakit yang sudah Anda derita sebelum berasuransi. Akan tetapi, perusahaan Asuransi memberikan persyaratan yaitu menetapkan premi yang lebih mahal daripada kondisi tanpa penyakit sebelumnya.
Perusahaan Asuransi juga berhak menolak permohonan Asuransi yang Anda ajukan karena setelah melakukan seleksi risiko, ia menilai penyakit yang sudah ada tersebut sulit untuk ditanggung risikonya. Biasanya yang ditolak adalah seseorang dengan penyakit kritis seperti kanker, kelainan jantung, dan lain sebagainya.
Memiliki Asuransi akan membantu mengelola risiko finansial akibat kejadian sakit di masa depan. Terlebih dengan pertambahan usia, penurunan kualitas lingkungan (polusi, dan sebagainya) di tambah belum terbentuknya kebiasaan hidup sehat, merupakan kombinasi buruk yang meningkatkan risiko sakit seseorang.
Setelah memahami kemungkinan yang bisa terjadi ketika pengajuan Asuransi dilakukan saat sudah memiliki penyakit, kini saatnya memulai pengajuannya. Ikuti panduan berikut ini:
1. Miliki Kriteria Asuransi yang Anda Butuhkan
Mulailah menentukan Asuransi kesehatan seperti apa yang dibutuhkan. Ada banyak perusahaan penyedia Asuransi di Indonesia yang menawarkan Asuransi kesehatan. Mulai dari Asuransi kesehatan murni, juga ada Asuransi kesehatan yang di bundling dengan fitur investasi. Ada pula yang Asuransi kesehatan yang sepaket dengan Asuransi jiwa. Lalu, jenis manfaat seperti apa yang Anda butuhkan dari sebuah Asuransi kesehatan? Apakah manfaat penggantian biaya medis (hospital benefit) atau manfaat santunan (hospital cash plan)?
Kriteria terpenting dalam konteks ini adalah Asuransi yang bisa menanggung penyakit yang sudah terlebih dulu Anda derita. Dengan memiliki kriteria Asuransi yang Anda butuhkan, Anda bisa fokus mencari produk Asuransi yang memenuhi kriteria tersebut.
2. Tentukan Anggaran (Budget) Premi
Untuk mendapatkan perlindungan Asuransi, kita wajib membayar sejumlah premi. Langkah kedua setelah memiliki kriteria Asuransi yang adalah memperkirakan alokasi budget yang bisa disiapkan untuk membeli perlindungan Asuransi tersebut. Anda bisa siapkan setidaknya 10% dari nilai pendapatan rutin Anda untuk premi Asuransi.
Dengan kondisi sudah memiliki penyakit, mau tidak mau Anda harus bersiap manakala pihak penyedia Asuransi menyetujui permohonan Asuransi Anda dengan nilai premi lebih mahal.
3. Riset dan Bandingkan Asuransi
Langkah berikutnya adalah mencari dengan teliti produk yang sekiranya mendekati kriteria Asuransi yang dibutuhkan. Jangan lupa membandingkannya dengan produk Asuransi lain yang tersedia di pasar. Miliki perbandingan setidaknya 3-5 produk Asuransi sejenis. Beberapa hal yang penting untuk dibandingkan adalah cakupan manfaat, nilai proteksi, keluasan provider, sistem klaim, pilihan pembayaran, dan asuransi tambahan yang dapat memperluas cakupan perlindungan.
Sebagai contoh, produk Asuransi Kesehatan MiUltimate HealthCare dari Manulife memberikan pembayaran manfaat sesuai tagihan dengan limit tahunan dan penggantian biaya rumah sakit. Selain itu, juga tersedia produk Asuransi khusus untuk penyakit kritis yakni MiUltimate Critical Care dengan manfaat utama perlindungan penyakit kritis tahap akhir hingga angioplasti.
4. Hubungi Agen Pemasar Asuransi Terkait
Setelah memiliki daftar produk dan perusahaan Asuransi mana saja yang paling mendekati kriteria kebutuhan, cobalah untuk menghubungi agen atau tenaga pemasar untuk mendapatkan informasi lebih detil tentang Asuransi tersebut.
Agen pemasar biasanya akan merespon cepat. Ketika ada kesempatan berdiskusi tentang produk, pastikan kita telah menyiapkan daftar pertanyaan penting untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh. Dalam konteks ini, pertanyaan terpenting yang wajib Anda tanyakan adalah apakah penyedia Asuransi memiliki kemungkinan menerima permohonan Asuransi kita dengan kondisi sudah memiliki penyakit tertentu tersebut? Bila tidak ada, segeralah beralih ke produk Asuransi lain supaya tidak perlu membuang banyak waktu.
5. Ajukan Permohonan Asuransi Segera
Apabila pihak agen pemasar menilai masih ada kesempatan untuk penerimaan permohonan Asuransi, segeralah mengajukan permohonan. Biasanya dalam permohonan Asuransi, Anda akan diminta mengisi formulir pengajuan, menjawab beberapa pertanyaan mendasar sebagai bagian dari seleksi risiko, juga mengikuti rekam medis untuk memastikan kondisi.
Ikuti proses tersebut dengan sejujur-jujurnya. Misalnya, dalam formulir pengajuan Asuransi akan muncul pertanyaan tentang penyakit yang pernah diderita, jangka waktu menderita penyakit, kemudian informasi tentang penyakit yang pernah diderita oleh orang tua, dan lain sebagainya. Jawab semua pertanyaan itu dengan jujur. Karena, tidak ada gunanya berbohong. Setiap klaim Asuransi kelak akan melalui proses investigasi oleh pihak Asuransi. Bila terbukti ada ketidakjujuran, proteksi yang kita harapkan tidak akan diberikan. Jadi, pastikan memberikan informasi selengkap-lengkapnya dan sejujur-jujurnya.
6. Tunggu Penilaian dari Pihak Asuransi
Setelah melalui proses yang diminta tersebut, pihak Asuransi akan membutuhkan waktu untuk menganalisis dan menyeleksi risiko Anda sebagai calon Tertanggung. Proses analisisnya berbeda-beda di antara penyedia Asuransi. Secara umum biasanya tidak lebih dari 14 hari kerja. Tunggulah dengan sabar apakah pengajuan Anda akhirnya diterima atau ditolak.
Bila memang akhirnya ditolak, kita bisa meminta penjelasan penolakan tersebut. Sedangkan bila permohonan Asuransi diterima dengan syarat premi lebih mahal, jangan lupa mengukur dengan kemampuan finansial kita. Apakah premi sebesar itu masih bisa dipenuhi dan tidak berdampak buruk terhadap kesehatan arus kas di masa mendatang?
Dengan mengikuti 6 langkah di atas, semoga bisa mendapatkan proteksi sesuai kebutuhan, meskipun sudah memiliki penyakit. Tetap semangat dan jaga kesehatan sebaik-baiknya!
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani lebih dari 2 juta nasabah di Indonesia