Tanpa disadari, kita sering melakukan pembelian yang tidak dibutuhkan akibat perilaku impulsif contohnya ketika kita sedang membuka media sosial dan melihat ada baju yang kita inginkan, kemudian tanpa pikir panjang, kita langsung membeli baju tersebut. Padahal, kondisi tersebut bisa jadi hanya keinginan sesaat saja dan kita tidak membutuhkannya. Hal ini juga menjadi pemicu kita kepada gaya hidup boros, di mana hal tersebut dapat mengacaukan perencanaan keuangan yang sudah dibuat.
Dengan kondisi berbagai kemudahan dalam berbelanja online dan mendapatkan berbagai informasi tentang suatu produk, membuat kita sulit untuk menghentikan kebiasaan belanja secara impulsif. Bahkan demi memenuhi gaya hidup tersebut, kita rela untuk berhutang dan mengesampingkan kebutuhan utama.
Pada dasarnya, impulsif adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan cepat, tanpa memikirkan konsekuensinya. Kita juga perlu memahami lebih jauh tentang apa saja yang menjadi dampak negatif dari perilaku impulsif dan menuntun pada gaya hidup boros, agar kita dapat mengatasi kebiasaan tersebut, bisa mengalokasikan dana dengan lebih baik, serta melakukan pengeluaran dengan bijak.
Dari sisi finansial, tendensi belanja impulsif tentunya akan membuat perencanaan keuangan yang sudah kita susun menjadi berantakan. Kebiasaan tersebut membuat kita jadi sulit untuk menabung, bahkan bisa menguras tabungan untuk pengeluaran yang tidak diperlukan. Padahal, tabungan tersebut dapat kita gunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti saat jatuh sakit dan harus membayar biaya berobat.
Dengan tabungan yang semakin menipis, kita jadi harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan pokok yang terbengkalai, atau untuk membayar tagihan dan cicilan. Jika perilaku impulsif dan gaya hidup boros tidak segera diatasi, hutang tersebut pun akan sulit untuk dilunasi, bahkan bisa sampai menumpuk. Nantinya, hutang-hutang tersebut akan membebani hidup kita hingga di hari tua.
Dengan kondisi seperti itu, tentunya bukan hanya kehidupan finansial kita yang akan terganggu, tapi juga kesehatan kita. Selain mengakibatkan stress karena terlilit hutang, perilaku impulsif dan gaya hidup boros juga akan membuat kita selalu merasa kekurangan, karena ketidak-bijaksanaan yang kita lakukan dalam mengeluarkan uang. Sehingga, sebesar apapun pendapatan yang kita terima setiap bulannya akan selalu kurang untuk mencukupi gaya hidup tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kebiasaan buruk tersebut dan mengurangi perilaku impulsif kita sehingga tidak melakukan gaya hidup boros, seperti berikut ini.
Untuk mengatasi perilaku impulsif yang dapat membuat kondisi keuangan kita tidak stabil, penting untuk membedakan antara apa yang benar-benar kita butuhkan dan apa yang pemenuhannya dapat ditunda di lain waktu. Sederhananya, membedakan antara pengeluaran untuk kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang menunjang kehidupan kita sehari-hari seperti biaya makan, membayar sewa apartemen, tagihan internet, dan lain sebagainya. Sebaliknya, keinginan mengacu pada hal-hal subjektif yang kita rasa perlu tapi jika tidak terpenuhi, kita masih dapat menjalani kehidupan dengan normal. Contohnya seperti membeli sepatu baru, atau makan mewah di restoran mahal.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan untuk Perencanaan Keuangan
Dengan memiliki lebih dari satu rekening, kita dapat mengalokasikan dana sesuai kegunaannya dengan lebih rapi. Contohnya, kita memiliki rekening utama yang berisikan pendapatan kita setiap bulan. Dari rekening tersebut, kita buka rekening baru dan kita bagi menjadi beberapa bagian, seperti rekening kebutuhan pokok, rekening tabungan, rekening kebutuhan darurat, dan rekening belanja untuk keinginan kita.
Dengan begitu, kita pun bisa memantau pengeluaran kita dengan lebih mudah guna membuat perencanaan keuangan yang lebih baik untuk masa depan.
Buat anggaran untuk alokasi harian, mingguan dan tahunan, agar keuangan lebih rapi. Hal ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih teliti dalam mengevaluasi keuangan dan membuat kita menjadi lebih disiplin dalam melakukan pengeluaran.
Kemudahan yang ditawarkan oleh platform belanja online membuat kita menjadi lebih konsumtif. Belum lagi ketika mereka menawarkan banyak promo yang menggiurkan, membuat kita menjadi lebih impulsif untuk belanja diluar kebutuhan. Kurangilah paparan dari aplikasi belanja online agar kita, lebih cermat dalam mengelola keuangan, serta menghindari gaya hidup boros dan berbelanja secara impulsif.
Baca Juga: Ingin Lebih Hemat? Yuk, Kamu Wajib Coba Gaya Hidup Frugal
Penggunaan kartu kredit dapat membantu kita dalam memenuhi kebutuhan mendesak di saat tabungan menipis. Namun sayangnya, hal tersebut sering disalahgunakan untuk memenuhi keinginan sesaat kita. Jika ingin lebih berhemat, kurangilah penggunaan kartu kredit dengan tidak membawanya ketika kita bepergian, atau hanya membawanya jika ada keperluan mendesak saja. Mengurangi limit kartu kredit dapat membantu kita lebih berhemat.
Hang out di akhir pekan memang dibutuhkan untuk melepas penat setelah seminggu bekerja. Jika memang harus dilakukan untuk penyegaran , seperti ke mall, cafe, restaurant, atau coffee shop, cobalah untuk lebih bijaksana dalam melakukan pengeluaran.
Baca Juga: 5 Pengeluaran Kecil Yang Berdampak Besar Bagi Keuangan
Terakhir, cobalah mengalokasikan pendapatan pada asuransi dan investasi, agar membantu kita meraih kesejahteraan finansial jangka panjang.
Ada banyak jenis asuransi dan investasi yang bisa kita ambil, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi unit link, dimana masing-masing produk menawarkan manfaat yang berbeda-beda. Jadi, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu produk asuransi atau investasi, pastikan bahwa kita sudah mengetahui manfaat yang kita inginkan di masa depan nanti.
Meskipun lebih banyak faktor eksternal yang memengaruhi dan memicu gaya hidup boros dan perilaku impulsif, namun dengan memahami dampak negatif dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, kita bisa memulai untuk merubah kebiasaan tersebut dari diri sendiri.
Apalagi sekarang kita juga bisa menggunakan produk MiSmart Insurance Solution (MiSSION) dari Manulife Indonesia untuk membantu mengelola keuangan kita dengan menawarkan manfaat 3 in 1 sekaligus, yaitu proteksi jiwa, investasi dan kesehatan, guna melengkapi kenyamanan hidup serta melindungi kita dari dampak negatif akibat gaya hidup boros dan juga perilaku impulsif.
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia