Sendentary lifestyle atau masih jarang digunakan. Namun, tanpa disadari, gaya hidup ini ternyata sudah banyak diadopsi oleh orang di zaman modern seperti sekarang. Istilah “sedentary” artinya duduk dan berasal dari bahasa latin "sedere". Secara definisi, sedentary life adalah aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur dan mengeluarkan energi yang sangat rendah atau pola hidup tidak sehat ketika seseorang cenderung malas untuk menggerakkan tubuhnya atau melakukan aktivitas fisik.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sedentary lifestyle adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dan hanya mengeluarkan kalori dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs.
Sedentary lifestyle tentu perilaku yang dapat merugikan tubuh. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sedentary lifestyle adalah salah satu penyebab kematian yang kasusnya sering terjadi di dunia. Maka dari itu, penting untuk menghindari perilaku sedentary lifestyle.
Yuk, ketahui lebih lanjut seputar sedentary lifestyle di bawah ini!
Sedentary lifestyle adalah gaya hidup minim aktivitas fisik, Hal ini dapat terjadi salah satunya akibat dari rutinitas harian bekerja duduk di depan komputer. Selain itu, penyebab umum lain dari sedentary lifestyle ini adalah malas berolahraga dan terlalu lama menatap gadget.
Gaya hidup sedentary adalah pola hidup yang tidak sehat karena penderitanya cenderung malas bergerak. Jika terus dibiarkan maka sedentary dapat mengancam risiko kesehatan, berikut dampak negatifnya:
Sedentary lifestyle bisa saja terasa nyaman diterapkan, padahal dapat membahayakan tubuh di kemudian hari. Perlu diketahui bahwa risiko sedentary lifestyle tidak hanya membahayakan fisik, tapi juga mental. Seseorang yang menerapkan sedentary lifestyle berisiko mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Pasalnya, penyakit sedentary lifestyle atau kebiasaan tidak aktif ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon.
Akan tetapi, sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang pada dasarnya bisa diubah sebelum ancaman kesehatan menghantui. Beberapa peningkatkan kesehatan fisik setelah mengurangi sedentary lifestyle mungkin terjadi, seperti tubuh merasa lebih segar dan bugar, tidak mudah sakit, metabolisme dan hormon lebih seimbang, dan risiko terkena penyakit kronis menurun.
Secara psikologis, hidup aktif bergerak juga memiliki banyak manfaat:
Mengubah pola pikir untuk menjauhi sedentary lifestyle dapat dimulai dari langkah sederhana setiap harinya. Namun bagaimana cara keluar dari sedentary lifestyle? Penyakit sedentary lifestyle bisa secara perlahan dihilangkan dengan melakukan beberapa tips seperti berikut:
1. Rutin olahraga minimal 30 menit per hari
Walau mungkin terasa berat di awal, kebiasaan olahraga rutin selama 30 menit per hari sebenarnya bisa dimulai dari aktivitas sederhana. Misalnya bersepeda, mengajak pasangan, anak atau hewan peliharaan berjalan di sekitar lingkungan rumah, atau bahkan membereskan rak buku atau salah satu ruangan di rumah.
2. Mengurangi aktivitas duduk atau berbaring
Mulai sekarang coba barengi aktivitas menonton tv, bermain game, atau melihat gadget sambil berdiri. Kebiasaan duduk atau berbaring saat melakukan aktivitas seperti ini akan membuat otot tubuh kaku sehingga memicu penyakit, sehingga akan lebih baik jika dilakukan sambil berjalan di walking pad atau treadmill.
3. Lakukan kegiatan atau hobi yang melibatkan aktivitas fisik
Mencoba kegiatan atau hobi baru juga pasti tidak kalah seru daripada sekadar duduk atau berbaring bermain gagdet. Beberapa pilihan hobi yang juga melibatkan aktivitas fisik antara lain, berkebun, memasak, menari, bersepeda, dan berenang.
4. Gunakan tangga dan hindari lift saat di kantor
Meninggalkan sedentary lifestyle bisa juga dilakukan dari kantor. Salah satunya adalah mengubah kebiasaan naik lift menjadi naik tangga agar tubuh bergerak setelah seharian duduk di depan komputer. Pekerja kantoran pun bisa beralih jalan kaki untuk jarak tempuh yang relatif dekat supaya tidak duduk terus menerus dalam waktu yang lama.
5. Lakukan peregangan ketika sudah terlalu lama duduk atau berbaring
Peregangan bermanfaat untuk merelaksasi otot dan sendi setelah duduk atau berbaring terlalu lama. Peregangan juga dapat dilakukan dalam waktu singkat dan cenderung mudah karena tidak memerlukan alat olahraga.
Menghindari sedentary lifestyle adalah upaya membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Diperlukan tekad dan keinginan agar hidup lebih berkualitas hingga hari tua nantinya. Hal kecil untuk mulai lebih aktif setiap hari juga bisa dilakukan dengan jalan-jalan di sekitar lingkungan rumah atau membeli peralatan olahraga agar lebih bersemangat untuk bergerak.
Sebagai langkah pencegahan untuk mengurangi risiko jangka panjang, memiliki perlindungan kesehatan penyakit kritis merupakan salah satu pilihan. Manulife Critical Care Protection (MCCP) merupakan asuransi yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis mulai dari kondisi tahap awal hingga tahap yang lebih serius sampai usia 85 tahun. Selain itu, produk ini memberikan fleksibilitas dalam memilih masa pembayaran premi untuk menyesuaikan dengan rencana keuangan Anda.
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Tentang Manulife
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia