Travelling adalah salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Bukan sekadar jalan-jalan, menikmati kuliner khas suatu daerah atau berwisata saja, tapi dari hobi travelling ini kita juga bisa mempelajari berbagai budaya dari setiap tempat yang kita kunjungi. Itulah mengapa, selain bisa menyegarkan pikiran, hobi yang satu ini juga dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan kita.
Travelling, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri, tidak melulu harus dengan biaya yang mahal, kok. Dengan pendapatan yang kita miliki saat ini pun kita pasti bisa melakukannya. Namun, kita harus lebih cermat dalam membuat perencanaan keuangannya agar tabungan kita tidak terkuras saat ingin melakukan perjalanan.
Sebelum menjelajahi tempat-tempat yang menyenangkan, kita bisa mengikuti beberapa tips menabung secara efisien untuk travelling seperti yang akan dibahas berikut ini.
Hal utama yang perlu kita lakukan sebelum travelling adalah riset mengenai tempat yang ingin kita tuju. Apa saja hal yang sekiranya perlu disiapkan, bagaimana akomodasinya, tempat apa yang harus dikunjungi di lokasi terkait, berapa kisaran biaya yang perlu dikeluarkan per harinya, dan lain sebagainya. Karena, dengan mengetahui hal-hal tersebut, kita bisa membuat perencanaan travelling yang lebih matang.
Jika kita sudah memiliki rencana untuk travelling, maka sisihkanlah beberapa persen dari pendapatan kita untuk melakukan hal tersebut. Pada dasarnya, tidak ada ketentuan pasti tentang berapa banyak kita harus menyisihkan pendapatan untuk hal ini. Namun jika sedang tidak banyak pengeluaran, ada baiknya jika kita bisa menyisihkan 10% dari pendapatan kita, agar bisa mewujudkannya.
Selain itu, kita juga bisa menyisihkan persentase pendapatan untuk ditabung dengan menentukan waktu perjalanan terlebih dahulu. Misalnya, kita akan melakukan travelling 5 bulan dari sekarang. Dari situ, kita bisa memperkirakan besaran pendapatan yang harus kita sisihkan tiap bulannya agar dapat mewujudkan rencana perjalanan tersebut.
Cara lain yang dapat kita lakukan adalah dengan menerapkan sistem 50/30/20, yaitu mengalokasikan 50% pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok bulanan, 30% untuk mewujudkan keinginan (seperti travelling), dan 20% untuk keperluan masa depan, tabungan, maupun investasi.
Jajan, belanja, menonton di bioskop, atau kebutuhan tersier lainnya yang tidak terlalu urgent atau masih bisa dilakukan di lain waktu sebaiknya kita kurangi terlebih dahulu agar tidak mengganggu anggaran yang sudah disisihkan untuk memenuhi hobi travelling kita.
Hal ini juga berlaku untuk kebutuhan sehari-hari yang memang kita perlukan, seperti makanan pokok, listrik, air, juga internet. Sebisa mungkin kita lebih berhemat dalam menggunakannya, atau membeli produk dengan biaya yang sesuai dengan anggaran pendapatan kita.
Mungkin biaya yang dikeluarkan untuk subscription atau membership, seperti platform musik, film, atau keanggotaan di tempat olahraga, tidaklah terlalu besar jika dibandingkan dengan pendapatan kita per bulannya. Tetapi hal ini juga bisa menghambat pengalokasian dana tabungan untuk travelling. Apalagi kalau kita sendiri pun ternyata jarang menggunakannya.
Coba bayangkan, biaya subscription per bulan untuk sebuah platform film bisa mencapai Rp85 ribu, untuk platform musik per bulannya sampai dengan Rp79 ribu, sementara biaya bulanan untuk membership olahraga ada yang dibanderol hingga Rp475 ribu per bulannya. Kalau kita memiliki subscription atau membership pada ketiga hal tersebut, total biaya yang haru kita keluarkan per bulan saja sudah mencapai Rp639 ribu.
Jika kita memang sudah berencana untuk traveling, mungkin membership gym untuk olahraga bisa dihentikan atau dibekukan dahulu untuk sementara waktu, sampai setelah kita pulang dari travelling.
Saat melakukan travelling kita juga pasti akan membutuhkan peralatan tertentu untuk memfasilitasi diri kita sendiri. Misalnya, kita akan travelling ke daerah yang dingin, maka kita akan membutuhkan jaket tebal, mantel, topi, dan sebagainya. Jika memungkinkan, belilah perlengkapan yang sedang diskon, baik itu melalui toko online maupun offline.
Perlengkapan yang kita beli pun harus disesuaikan kembali dengan anggaran pendapatan agar bisa tetap memenuhi tabungan yang diperlukan untuk travelling nantinya.
Baca Juga: Kenali Kebutuhan Asuransi Berdasarkan Fase Kehidupan
Satu hal terpenting yang harus kamu siapkan sebelum travelling adalah memiliki asuransi kesehatan, sebagai tindakan antisipasi atau pencegahan risiko kehidupan menyerang ketika atau setelah travelling. Kalau ada perlindungan kesehatan, travelling bisa jadi lebih tenang. Apalagi saat ini Pemerintah juga mewajibkan setiap warga negara yang ingin travelling keluar negeri untuk menunjukan bukti kepemilikan asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan minimal 25 ribu dolar AS atau setara Rp. 360 jutaan.
Kalau untuk asuransi kesehatan, ada MiUltimate HealthCare yang bisa memberikan perlindungan kesehatan sampai kita berusia 110 tahun, atau hingga tanggungan anak berusia 25 tahun dengan manfaat tahunan mulai dari 2 milyar hingga 15 milyar per tahun.
Jadi kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya rawat medis seandainya harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit. Karena, selain biayanya akan ditanggung sesuai dengan tagihan, produk ini juga dapat menanggung biaya kamar dan pengobatan di luar negeri berikut tambahan limit tahunannya jika mengalami penyakit kritis.
Dengan begitu, kita bisa memproteksi diri terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan jauh untuk travelling, sehingga kita bisa lebih tenang saat sudah berada di tempat tujuan, bahkan hingga pulang kembali nantinya!
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia