Promo Pembayaran Premi Manulife melalui Tokopedia Periode Juli 2025. Informasi Selengkapnya.

Selengkapnya

Promo Pembayaran Premi Manulife melalui Tokopedia Periode Juli 2025. Informasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Memahami Inflasi Gaya Hidup, Definisi dan Jenis-Jenisnya

Inflasi gaya hidup dapat diartikan sebagai peningkatan pengeluaran yang beriringan dengan meningkatnya pendapatan, artinya saat seseorang mendapatkan penghasilan yang lebih besar, gaya hidupnya ikut naik. Kenaikan gaya hidup ini dapat berupa hobi liburan mewah, makan di restoran mahal, upgrade gadget terbaru, dan keputusan yang membutuhkan banyak budget lainnya.

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Ini bebeda dengan inflasi umum yang berlaku dalam bidang ekonomi, di mana harga barang dan jasa mengalami kenaikan dari waktu ke waktu dan ini berdampak pada daya beli masyarakat. Misalnya harga sembako naik 2x lipat setelah lebaran, tarif transportasi, listrik, atau biaya pendidikan makin mahal.  Efek dari inflasi umum lebih luas meliputi masyarakat dalam suatu negara dan inflasi gaya hidup berlaku secara personal dan individu saja.

Inflasi gaya hidup penting untuk dipahami karena akan memengaruhi kondisi finansial dan cara mengelola keuangan. Jika terus dilakukan, inflasi gaya hidup dapat berdampak negatif serta berujung pada penyesalan.

Dampak inflasi gaya hidup terhadap pengelolaan keuangan pribadi

Tidak hanya sementara, tapi efek jangka panjang dari kebiasaan menuruti inflasi gaya hidup dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Beberapa dampak negatif dari inflasi gaya hidup antara lain:

  1. Sulit menabung
    Jika pemasukan yang ada selalu dihabiskan untuk membeli barang atau keinginan, maka kebiasaan menabung akan sulit direalisasikan. Padahal, kenaikan gaji akan lebih terasa bermanfaat jika disimpan untuk mencapai tujuan keuangan dan perencanaan masa depan. Porsi nabung yang sebelumnya misal di angka 20% dari gaji, bisa dinaikkan menjadi 50% selama kebutuhan pokok sudah terpenuhi.
  2. Terjebak gaya hidup konsumtif
    Pengertian gaya hidup konsumtif dapat berupa kebiasaan membeli barang sesuai tren, impulsif, atau akibat gengsi pribadi. Hal ini dapat menimbulkan inflasi gaya hidup dan membuat seseorang sulit merasa puas. Karena selalu ingin menggunakan barang terbaru dan tercanggih meskipun belum diperlukan.
  3. Bahaya terjerat hutang
    Gaya hidup yang terus naik dan mahal, lama-lama dapat menaikan potensi hutang, baik dalam bentuk kartu kredit atau pinjaman online lainnya. Kemudahan akses di zaman sekarang juga bisa disalahgunakan jika tidak berhati-hati dan bijak dalam mengambil keputusan.
    Cicilan untuk hal konsumtif seperti gadget, kendaraan, pakaian harus dihindari karena lebih baik memanfaatkan barang yang ada daripada membeli sesuatu dengan harga fantastis di luar kemampuan.
  4. Kesehatan mental terganggu
    Efek psikologis dari pola hedonisme ini dapat menimbulkan kecemasan finansial, ketidakpuasan hidup, dan rasa iri akibat selalu membandingkan diri dengan orang lain yang hidupnya terlihat lebih mewah.

Jenis-jenis inflasi gaya hidup

Inflasi gaya hidup memiliki jenis-jenis tersendiri. Jika disikapi dengan benar, inflasi ini bisa membawa efek positif dan jika tidak, akan ada efek negatifnya.

Contoh inflasi gaya hidup yang positif adalah ketika seseorang membeli gadget baru demi kebutuhan produktivitasnya, sehingga menghasilkan dampak baik pada pekerjaan. Bisa juga ketika karyawan pindah kos atau tempat tinggal yang lebih dekat dengan kantor, sehingga bisa hemat waktu dan biaya transportasi.

Dampak positif ini bisa terlihat dari efek efisiensi dan peningkatan kualitas hidup secara realistis, bukan hanya dari kenyamanan atau validasi dari orang lain.

Untuk jenis inflasi yang negatif, bisa dilihat dari keputusan seseorang yang baru naik jabatan dan gaji langsung mengambil kredit mobil mahal tanpa perhitungan matang. Bisa juga dari cara belanja barang bermerek hanya untuk pencitraan di media sosial. Akibatnya, pengelolaan keuangan terganggu, tabungan kosong, bahkan bisa berujung hutang.

Penyebab inflasi gaya hidup

Selain kenaikan gaji atau tekanan sosial akibat gengsi, inflasi gaya hidup juga mungkin terjadi karena minimnya literasi finansial seseorang. Sehingga tidak menyadari pentingnya menabung, investasi jangka panjang, dan membeli sesuatu dalam batas wajar.

Tidak mengetahui cara mengatasi kebiasaan konsumtif pun dapat berperan pada inflasi gaya hidup dan kehadiran media sosial yang menjadi ajang pamer kesuksesan juga menjadi pemicu. Jadi, seseorang mudah terpengaruh dan terdorong membeli meskipun dirinya tidak mampu. Ditambah lagi dengan pemasaran atau iklan yang menggiurkan, banyak promo flash sale, diskon besar dan edisi terbatas yang memancing daya tarik orang banyak. Pembelian impulsif akibat algoritma digital ini bisa menjadi jebakan tersembunyi.

Cara menghindari inflasi gaya hidup

Inflasi gaya hidup bisa dihindari jika seseorang sudah menyadari bahayanya bagi masa depan. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Menentukan batasan gaya hidup
    Upayakan untuk memiliki gaya hidup sesuai kemampuan, tidak berlebihan. Terlebih jika ada kenaikan gaji, selama kebutuhan masih cukup dari gaji yang sebelumnya maka tidak perlu menaikan standar konsumsi harian.
  • Menerapkan budgeting bulanan
    Gunakan metode sederhana 50-30-20, di mana 50% dari gaji bisa digunakan untuk kebutuhan pokok seperti cicilan rumah, belanja bahan makanan, listrik, dan sejenisnya. Lalu 30% untuk keinginan, alokasi dana ini dapat dipakai untuk jalan-jalan, beli gadget baru, makan di restoran, tapi tidak boleh lebih dari budget yang sudah disediakan tadi.
    Terakhir, sisihkan 20% di awal untuk menabung dan berinvestasi. Pembagiannya bisa disesuaikan lagi berdasarkan kebutuhan masing-masing individu dan keluarga, asalkan porsi keinginan tidak mendominasi pengeluaran bulanan.
  • Hindari pembelian impulsif
    Salah satu cara menjaga kesehatan finansial dari perilaku impulsif adalah dengan menunggu minimal 24 jam sebelum membeli barang, agar tidak mendadak dan bisa fokus pada kebutuhan. Bukan keinginan, apalagi sekadar mengikuti tren yan viral.

Agar terhindar dari inflasi gaya hidup dibutuhkan pengendalian diri dari konsumsi emosional, kadang Anda belanja bukan karena membutuhkan, namun factor stress, bosan atau validasi sosial dapat memicu Tindakan impulsive yang membuat Anda sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan 

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya menyatakan bahwa Saya telah membaca, memahami dan menyetujui:

    1. Saya telah membaca dan memahami kebijakan privasi  Manulife  Indonesia  yang dapat diakses dengan mengklik  tautan Kebijakan Privasi

    2. Saya telah memahami mengenai tujuan dan konsekuensi dari pengumpulan dan pemrosesan data pribadi Saya (termasuk kepada siapa saja data pribadi Saya akan dibagikan) serta hak Saya sebagai subjek data pribadi.

    3. Saya memberikan persetujuan Saya kepada Manulife Indonesia untuk melakukan pengumpulan dan pemrosesan data pribadi Saya, untuk tujuan pemrosesan data pribadi dalam kebijakan privasi Manulife Indonesia dimana persetujuan yang sah diperlukan sebagai dasar hukum untuk pemrosesan.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya