Midlife crisis atau krisis paruh baya adalah kondisi yang dialami seseorang saat memasuki fase transisi menuju usia paruh baya yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap hidup masing-masing individu, jika teratasi dengan baik. Sayangnya kondisi midlife crisis ini lebih sering menyebabkan seseorang yang mengalaminya merasa cemas, stres,hingga depresi saat melalui proses penuaan, seperti yang dijelaskan dalam psychologytoday.com.
Hingga saat ini, midlife crisis atau krisis paruh baya belum dapat didiagnosis sebagai gangguan psikologis dan sulit untuk diidentifikasi gejala maupun akar penyebab masalahnya. Walau demikian, dengan banyaknya orang yang merasakan hal ini, setidaknya dapat dikatakan midlife crisis merupakan fenomena sosial yang nyata.
Kondisi ini sering dihubungkan dengan kecenderungan memprioritaskan kesenangan dan melupakan tanggung jawab atau rencana keuangan jangka panjang yang telah dibangun sejak masa muda. Karena itu, masalah yang biasa diilustrasikan terjadi karena midlife crisis adalah pembelian mobil sport atau barang-barang mewah lain untuk merasa muda kembali atau demi bersaing dengan rekan-rekan seusia yang lebih sukses.
Meskipun midlife crisis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, namun hal-hal seperti perubahan besar dalam kehidupan, kegelisahan karena membandingkan diri dengan orang lain di usia paruh baya, dan faktor biologis akibat penuaan itu sendiri adalah tiga faktor yang sering dikaitkan dengan kondisi ini. Jika kelak hal ini terjadi pada Anda, ingatlah bahwa Anda masih bisa berusaha untuk mengubah keadaan tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Faktor utama terjadinya kondisi ini memang bisa berbeda-beda, namun tak ada salahnya jika kita mulai bersiap untuk menghadapi fase midlife crisis dan mencegahnya berkembang menjadi financial crisis di masa depan kelak.
Baca Juga: Kenal Lebih Jauh FIRE Movement untuk Pensiun Dini
Anda mungkin sudah menyisihkan tabungan yang cukup untuk masa depan dan ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan tanpa harus menguras habis semuanya. Misalnya, dengan sesekali pergi berlibur, Anda dapat melupakan kegelisahan dan bahkan meningkatkan kepercayaan diri dengan membagikan cerita keseruan perjalanan Anda kepada orang lain. Bahkan, pergi ke gym untuk mendapatkan kondisi badan yang selama ini Anda impikan jauh lebih hemat dan sama-sama bisa membantu melepas gundah serta meningkatkan rasa percaya diri.
Tidak ada salahnya mencoba melakukan hal-hal tersebut agar midlife crisis tidak berujung pada masalah-masalah baru, seperti pengeluaran impulsif dan runtuhnya impian masa depan karena rencana jangka panjang yang terlupakan.
Fleksibilitas atas rencana keuangan memang diperlukan dan tidak masalah selama Anda bisa bertanggung jawab atas pengeluarannya dan tidak terlalu melenceng jauh dari perencanaan anggaran yang sudah Anda terapkan. Pengeluaran yang dihabiskan diluar kebutuhan hidup atau kebutuhan utama, harus dilakukan tanpa perlu menguras rekening dan investasi kekayaan Anda.
Jika saat ini Anda masih dalam usia cukup muda, cobalah untuk mulai memperhitungkan hal-hal diluar kebutuhan utama seperti liburan atau hobi dalam rencana jangka panjang keuangan Anda.
Baca Juga: 5 Pengeluaran Kecil Yang Berdampak Besar Bagi Keuangan
Nah, jika Anda masih berusia 18-30 tahun, Anda juga mungkin mengalami quarter life crisis. Hampir sama dengan midlife crisis, fenomena sosial ini ditandai dengan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Perbedaannya, kegelisahan yang dialami di fase ini lebih condong kepada arah dan tujuan hidup, dan bisa berakibat situasi mandek dalam perkembangan diri dan keengganan merencanakan masa depan.
Walau tidak terkait secara langsung satu sama lain, fase ini sebenarnya bisa menentukan keberhasilan Anda menghadapi midlife crisis. Jika di usia ini Anda sudah kewalahan karena menggunakan standar hidup dan keuangan orang lain sebagai acuan, rencana keuangan tidak akan tersusun. Namun jika Anda sudah membuat rencana matang sebelum quarter life crisis terjadi, maka Anda akan berhasil melewati midlife crisis sekaligus mempunyai rencana keuangan yang baik. Maka dari itu, penting untuk membuat rencana sedini mungkin agar Anda bisa melewati dua ‘krisis’ kehidupan ini.
Jika saat ini Anda masih dalam usia cukup muda, cobalah untuk mulai memperhitungkan hal-hal di luar kebutuhan utama seperti liburan atau hobi dalam rencana jangka panjang keuangan Anda.Selain itu, untuk menghindari dampak buruk quarter life crisis pada hidup, Anda bisa lebih fokus mencintai diri sendiri dengan mencari cara untuk tetap aktif dan berkegiatan sosial, mempertahankan pola hidup yang baik, dan menikmati waktu di masa muda. Ketika kita lebih cermat dan disiplin dalam mengelola keuangan di masa muda, terlebih saat memasuki periode quarter-life, kita mengurangi risiko terjadinya krisis keuangan di hari tua nanti.
Baca Juga: Ingin Lebih Hemat? Yuk, Kamu Wajib Coba Gaya Hidup Frugal
Agar kondisi keuangan di usia emas dapat lebih terjamin, kita bisa memanfaatkan produk MiFuture Income Protector dari Manulife Indonesia sejak dini, dimana produk ini akan memberikan penghasilan di hari tua hingga 800% dari seluruh total Dana Mapan. Produk ini juga memiliki manfaat perlindungan risiko kematian dan kecelakaan hingga 100% dari Dana Mapan.
Jadi, periode midlife kita pun bisa lebih terjamin dengan memanfaatkan produk tersebut dan hidup kita bisa jadi lebih tenang nantinya!
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia