Saat bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa sambil berpuasa. Walau demikian, tidak jarang perubahan jam tidur dan kurangnya asupan membuat kita jadi cenderung kurang bersemangat dalam berkegiatan.
Hal ini terjadi karena menurunnya tingkat glukosa yang merupakan sumber energi utama bagi otak, sehingga tubuh kita kesulitan untuk berfungsi dengan optimal. Selain itu, berpuasa juga dapat menyebabkan perubahan pada hormon tubuh, seperti peningkatan hormon kortisol yang dapat memicu stres.
Hal-hal itu yang akhirnya membuat tubuh terasa lebih lelah untuk berkegiatan seperti biasanya. Umumnya, rasa kurang bersemangat ini terjadi di awal menjalankan puasa saat tubuh kita menyesuaikan diri terhadap perubahan pola makan selama berpuasa.
Tapi tenang saja, dengan pengetahuan dan tips berikut ini, menjalankan puasa tetap bisa dilakukan dengan bersemangat dan bahkan membuat tubuh jadi lebih sehat.
1. Jaga kadar cairan dalam tubuh
Lebih dari separuh kandungan tubuh manusia adalah cairan. Karena itu, penting bagi kita untuk tetap menjaga kadar cairan dalam tubuh, termasuk saat berpuasa. Tidak dapat makan dan minum selama berpuasa bukan berarti Anda bisa mengabaikan hidrasi tubuh. Upayakanlah untuk mengonsumsi cukup cairan pada saat berbuka dan sahur.
Setidaknya, Anda perlu meminum delapan gelas air (sekitar 2 liter) setiap harinya agar menjaga hidrasi tubuh.
2. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Kunci tetap berenergi ketika berpuasa bukanlah jumlah makanan yang Anda konsumsi pada saat sahur dan berbuka puasa, melainkan kandungan gizinya. Dengan mengonsumsi makanan yang tepat, maka tubuh Anda akan mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga memiliki cukup energi untuk beraktivitas seperti biasanya.
Pastikan Anda mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, dan serat dalam porsi seimbang setiap kali makan. Hindari konsumsi makanan yang diproses (processed food) serta makanan ataupun minuman berkadar gula tinggi. Makanan dan minuman tinggi gula memicu kenaikan level gula darah secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan beragam masalah serius pada kesehatan seperti risiko diabetes dan kerusakan ginjal.
Di samping memperhatikan asupan gizi, Anda juga bisa menambahkan konsumsi multivitamin guna menjaga kebutuhan mikronutrien dalam tubuh selama berpuasa.
3. Istirahat yang cukup
Tips berikutnya untuk menjalankan puasa di bulan Ramadan dengan sehat adalah cukup beristirahat. Selama berpuasa, kemampuan tubuh Anda untuk regenerasi dan memperbaiki sel meningkat. Dengan istirahat yang cukup, maka Anda memberikan waktu bagi tubuh untuk menjalankan proses regenerasi secara optimal.
Durasi istirahat yang ideal bagi orang dewasa adalah sekitar tujuh sampai sembilan jam setiap harinya. Namun, karena waktu beristirahat malam hari biasanya berkurang di bulan Ramadan, Anda bisa menyiasatinya dengan menyempatkan untuk beristirahat tidur siang selama 30 menit sampai 1 jam.
4. Sempatkan untuk berolahraga
Terakhir, jangan lupakan olahraga saat menjalankan puasa yang sehat di bulan Ramadan. Di samping memiliki manfaat bagi kesehatan, berolahraga juga membantu Anda mengatasi rasa malas berkegiatan sehari-hari.
Ada beragam jenis olahraga yang bisa Anda lakukan selama puasa, sesuai dengan kondisi tubuh dan preferensi masing-masing. Menurut anjuran, sebaiknya Anda melakukan olahraga ringan berintensitas rendah seperti yoga ataupun bersepeda santai. Hindari olahraga dengan intensitas tinggi (HIIT) atau latihan angkat beban yang terlalu berat agar kadar cairan dan energi dalam tubuh tidak terkuras.
Waktu berolahraga yang disarankan adalah sesaat sebelum berbuka puasa atau 2-3 jam setelah berbuka puasa. Masing-masing waktu memiliki manfaatnya sendiri: Berolahraga menjelang waktu berbuka puasa bermanfaat untuk membantu pembakaran lemak dan meningkatkan tingkat sensitivitas insulin; sementara olahraga setelah berbuka membantu Anda mempertahankan massa otot dan ketahanan (endurance).
Selain karena alasan religius, menjalankan puasa di bulan Ramadan sendiri dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sehat. Beberapa manfaat dari berpuasa di antaranya adalah membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan organ-organ tubuh, bahkan memperbaiki fungsi otak.
Namun, untuk melengkapi perlindungan dari risiko penyakit, asuransi kesehatan MiUltimate HealthCare bisa jadi pertimbangan untuk memberikan proteksi jika terjadi risiko kesehatan sampai Anda berusia 110 tahun, atau hingga tanggungan anak berusia 25 tahun. Selain biaya rawat medis dan rawat inap rumah sakit yang ditanggung sesuai dengan tagihan, produk ini juga dapat menanggung biaya kamar dan pengobatan di luar negeri serta menawarkan tambahan limit tahunan untuk pengobatan penyakit kritis.
Maka dari itu, melakukan kegiatan saat puasa tetap dapat dilakukan dengan dengan tepat dan memiliki perlindungan jika terkena risiko dikemudian hari.
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia