Tips Mengatur Keuangan Saat Fluktuasi Pasar Modal

Fluktuasi pasar modal adalah pergerakan naik turunnya harga saham atau nilai indeks pasar modal dalam periode tertentu. Dalam pasar modal, wajar terjadi fluktuasi. Hal ini disebabkan adanya perubahan dalam permintaan dan penawaran pada saham, obligasi, dan jenis instrumen keuangan sejenisnya.

Fluktuasi pasar modal dapat berdampak pada banyak hal, terutama kerugian pada nilai investasi karena harga saham mungkin turun drastis sehingga nilai portofolio ikut merosot. Hal ini dapat menyebabkan investor menarik dana investasi atau menjual saham secara terburu-buru. Dalam lingkup yang lebih besar, fluktuasi pasar juga bisa berujung negatif pada perekonomian, seperti turunnya konsumsi rumah tangga dan minat investasi.

Perbedaan antara fluktuasi dan volatilitas pasar

Jika fluktuasi bisa dianggap sebagai pergerakan naik turunnya harga saham atau instrumen keuangan dalam waktu tertentu, volatilitas pasar dimaksud dengan ukuran statistik dari seberapa besarnya dan seringnya perubahan harga naik turun bergerak di periode tertentu.

Faktor penyebab naik turunnya pasar modal

Beberapa faktor penyebab fluktuasi bisa berupa faktor politik, ekonomi, maupun psikologis. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Faktor Ekonomi Makro yang Mempengaruhi Pasar Modal
   Faktor ekonomi biasanya terjadi akibat adanya inflasi, kenaikan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, ataupun tingkat pengangguran. Hal ini berperan penting terhadap keputusan investor di sebuah perusahaan.
   
   
2. Sentimen Investor dan Psikologi Pasar
   Jika muncul berita atau rumor terkait pasar saham maka akan membuat sentimen pasar dan psikologi investor berubah. Pada akhirnya, akan terjadi naik turun harga di pasar modal.
   
   
3. Kebijakan Pemerintah dan Dampaknya terhadap Pasar Saham
   Pemerintah sebagai pemangku kekuasaan juga dapat memberi dampak negatif pada pasar saham jika mengeluarkan kebijakan fiskal dan regulasi. Contohnya adalah munculnya perubahan pajak, subsidi, atau regulasi sektor tertentu. Umumnya kemunculan hal seperti itu dapat berdampak pada harga perusahaan terkait sebagai repons pasar dari kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Strategi Keuangan Saat USD Menguat

Di tengah situasi yang tidak pasti, fluktuatif pasar saham perlu disikapi dengan bijak oleh investor. Ikuti beberapa tips berikut agar tidak merugi ataupun menyesal di kemudian hari:

1. Cara menilai kinerja portofolio secara berkala
   Langkah mudah dapat dilakukan dengan melihat total return portfolio dari capital gain dan dividen. Ketiga hal ini bisa berpacu dan dibandingkan dengan IHSG atau indeks saham lain yang relevan. Jika tidak ada perbeadan yang signifikan, maka portofolio sudah cukup aman.
   
   
2. Kapan dan bagaimana melakukan penyesuaian portofolio?
   Rebalancing dapat diartikan sebagai proses menyesuaikan kembali proporsi aset ke target awal. Ini perlu dilakukan jika aset sudah berubah terlalu jauh karena perubahan pasar. Misalnya saham yang naik terlalu tinggi bisa dijual dan dialihkan ke obligasi.
   
   
3. Mengidentifikasi peluang dan risiko dalam kondisi pasar yang berfluktuasi
   Saat fluktuasi, harga instrumen keuangan seperti saham bisa turun dan ini sebuah peluang untuk memanfaatkan harga yang murah untuk investasi jangka panjang maupun pendek. Namun pastikan untuk tidak gegabah dalam membuat keputusan agar tidak menyebabkan risiko kerugian saat pasar sudah kembali pulih.

Strategi Perencanaan Keuangan yang Efektif

Momen fluktuasi dapat dimanfaatkan untuk mengatur ulang cara perencanaan keuangan keluarga agar lebih efektif dan sesuai kebutuhan. Perencanaan keuangan adalah salah satu cara yang mudah dilakukan agar finansial tetap aman. Cek beberapa poin penting berikut!

1. Menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang
   Ingat kembali apa tujuan perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang diinginkan. Bagaimana perkembangannya, kendala yang dihadapi, atau cara alternatif lain jika belum berhasil dicapai dalam target yang sudah ditentukan.
   Menetapkan tujuan keuangan merupakan fondasi awal agar finansial aman dan dikelola dengan baik setiap bulannya. Jika dibutuhkan, tujuan ini dapat diubah atau membuat tujuan yang baru apabila target-target sebelumnya sudah terwujud. 
   
   
2. Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko
   Periksa juga bagaimana diversifikasi dari portofolio yang tersebar. Risiko spesifik akibat membeli semua aset dalam satu sektor khusus dapat dihindari jika membeli saham di berbagai sektor dan jenis aset.
   Pembagian aset bisa berupa uang tunai, obligasi, saham, reksadana, mata uang asing, emas, atau properti.
   
   
3. Menggunakan alat investasi yang sesuai dengan profil risiko
   Jangan abaikan profil risiko karena setiap individu biasanya memiliki tipe yang berbeda-beda. Oleh sebab itu sebaiknya pilih alat investasi keuangan yang sesuai dengan kapasitas dan karakter risiko profil, agar tau bagaimana manajemen risiko investasi ke depannya. Orang yang berani mengambil risiko tinggi mungkin akan baik-baik saja ketika harga pasar anjlok. Namun mereka yang risiko profilnya banyak pertimbangan dan lebih berhati-hati, cenderung mudah terbebani saat kondisi pasar saham mengalami sedikit saja perubahan.

Pemilihan perlindungan yang tepat dan sesuai kebutuhan merupakan salah satu kunci perencanaan keuangan, Anda dapat memanfaatkan keunggulan produk Asuransi Syariah dengan pilihan mata uang rupiah atau USD yaitu, Manulife Perlindungan Syariah (FLEXI). Perlindungan Jiwa Syariah ini memberikan fleksibilitas memilih Manfaat Asuransi, Masa Asuransi, dan Masa Pembayaran Kontribusi.