Efektif pada 31 Agustus 2024, Perubahan Data Kontak & Perubahan Alokasi Dana Investasi dialihkan melalui MiAccount. Informasi Selengkapnya.

Selengkapnya

Efektif pada 31 Agustus 2024, Perubahan Data Kontak & Perubahan Alokasi Dana Investasi dialihkan melalui MiAccount. Informasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Ketahui Tahapan Kebebasan Finansial untuk Hidup Sejahtera

Kebebasan finansial telah menjadi pembicaraan umum dan menarik di masyarakat. Bahkan, sebagian orang telah menjadikannya sebagai tujuan hidup. Sebab, anggapan yang ada di pikiran mereka, merdeka secara finansial berarti tidak perlu lagi khawatir kekurangan uang dan bebas membelanjakan uang.

Pemahaman tersebut tidaklah salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Sudut pandang itu mungkin tercipta karena kita hidup dalam masyarakat yang berorientasi pada konsumsi sehingga asosiasinya lebih ke arah kepemilikan uang yang banyak.

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Namun, jika pemahaman itu tidak diubah, maka kita akan terjebak dalam urusan pemasukan – belanja – pemasukan. Padahal, pemikiran bebas secara finansial tidaklah sesempit itu.

Mengutip dari realsimple.com, seorang ahli perencana keuangan asal Amerika Serikat Constance Carter mendefinisikan, kebebasan finansial itu lebih kepada kebebasan seseorang untuk hidup tanpa limitasi dan hambatan keuangan.

Jadi, bisa dikatakan seseorang yang sudah berada di tingkat financial freedom memiliki tujuan hidup dari sekadar memperbanyak harta. Contohnya, bagaimana bisa menguliahkan anak di luar negeri, bisa memberikan sedekah lebih banyak ke masyarakat miskin, tidak memikirkan biaya kesehatan di masa pensiun, atau ingin bebas bermain dengan cucu.

Tujuan-tujuan tersebut tentunya bukan karena ingin mengumpulkan materi, tetapi memiliki ketenangan dalam hidup. Untuk mewujudkan mimpi bebas khawatir dengan keuangan, Anda harus mengetahui beberapa tingkatannya.

Tingkatan Merdeka Finansial

Menurut penulis buku “Financial Freedom” dan ahli keuangan Grant Sabatier, ada 7 tingkatan mencapai merdeka finansial. Tingkatan ini berfungsi untuk mengukur sudah ada di level mana Anda sekarang. 

 1. Clarity (Kejelasan)

Tingkat pertama ini adalah memeriksa kondisi kesehatan keuangan Anda. Hal-hal yang harus dicek adalah Berapa banyak uang yang Anda punya (tabungan, aset, nilai barang, sekuritas, investasi, dan simpanan)? Berapa banyak utang yang ada saat ini? Apa tujuan keuangan yang hendak Anda raih?

Setelah hal ini sudah bisa dipetakan, Anda bisa mulai mengalokasikan pendapatan dan menganggarkan pengeluaran. Anda bisa memulainya dengan cara yang mudah, yaitu membuat catatan sederhana tentang uang yang masuk dan uang yang keluar. 

2. Self- sufficiency (Kemandirian)

Di level ini, Anda sudah memiliki penghasilan yang cukup untuk segala kebutuhan tanpa menggantungkan diri dari pihak lain, seperti orangtua dan keluarga. Tidak hanya itu, di tahap ini Anda mungkin sudah mulai mengumpulkan dana darurat. 

3. Breathing room (Kelonggaran finansial)

Jika Anda pernah hidup dengan kebiasaan “gali lubang, tutup lubang”, pasti tahu betapa beratnya kondisi itu. Pada tahapan ini, Anda memiliki kemampuan finansial yang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi masih memiliki utang untuk hidup. Setelah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, Anda sudah mengalokasikan untuk investasi dan anggaran tetap untuk dana yang mendesak.

4. Stability (Stabilitas)

Pada level ini, Anda telah mampu membayar utang bahkan yang bunganya tinggi seperti kartu kredit. Tidak hanya itu, Anda pun sudah memiliki dana darurat bernilai 6 kali pengeluaran bulanan untuk mengantisipasi saat terkena hal tidak terduga, misalnya pemutusan hubungan kerja. 

5. Flexibility (fleksibilitas)

Pada tingkatan ini, Anda mungkin memiliki kemampuan untuk membayar tagihan dengan mudah, memiliki investasi yang lebih likuid, bahkan bebas menikmati waktu yang dimiliki untuk memberikan self-reward. 

6. Financial Independence (Kemerdekaan Finansial)

Orang yang berada di level ini sudah bisa hidup dari investasi yang dimilikinya, seperti hasil kontrak rumah atau investasi yang punya return tinggi. Anda juga bisa berinvestasi dengan persentase dari pendapatan lebih tinggi. 

7. Abundant wealth (Kesejahteraan berlimpah)

Di tingkat ini, Anda memiliki uang lebih dari yang dibutuhkan dan hambatan terhadap keuangan tidak ada lagi. Anda bisa mengejar passion atau bekerja tanpa stres dan hidup dari portofolio investasi yang dimiliki

Cara Mewujudkan Kebebasan Finansial

Dalam merencanakan tujuan kebebasan finansial atau merdeka finansial, Anda bisa mulai menyiapkan diri dengan melakukan beberapa hal berikut ini.  

1. Mengatur arus keuangan

Hal paling dasar dalam merencanakan keuangan adalah mengelola pemasukan dan pengeluaran. Catatlah jumlah uang yang masuk dan keluar. Kategorikan pengeluaran tersebut. Anda juga harus mampu membedakan pengeluaran yang berdasarkan kebutuhan dan keinginan. 

Tentukan prioritas dalam hal mengalokasikan pendapatan sesuai berdasarkan pengeluaran yang lebih penting terlebih dulu, misalnya konsumsi, kebutuhan hidup, tabungan, dan investasi. Lakukan ini untuk meminimalisasi munculnya utang konsumtif baru. 

Dalam hal investasi, Anda bisa gunakan metode SMART, yakni specific (untuk apa tujuannya), measurable (berapa dana yang diperlukan), achievable (seberapa realistis untuk dicapai), relevant (harus bermanfaat), timebound (kapan bisa dicapai). 

Anda juga bisa menggunakan rumusan 40:30:20:10 sebagai acuan alokasi keuangan. Perinciannya, 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan, 20% untuk tabungan, investasi, proteksi, dan 10% untuk kebaikan. Angka ini tidak absolut dan disesuaikan dengan pendapatan dan pengeluaran Anda. 

2. Mengetahui kesehatan keuangan

Setelah pencatatan, Anda bisa melakukan evaluasi seluruhnya. Pos manakah yang paling besar mengeluarkan biaya dan Anda bisa melakukan perbaikan. Anda juga bisa mengevaluasi investasi, utang, dan pendapatan. 

Jika memiliki utang, sebaiknya prioritaskan untuk membayar cicilan utang terlebih dulu. Hal ini untuk menahan laju utang yang bisa memberatkan di masa depan. Namun, apabila sudah melakukan financial check-up tetap tidak keuangan tidak stabil, ada baiknya melakukan konsultasi dengan perencana keuangan. Dari situ, Anda akan mengetahui kesehatan keuangan. 

Biasanya yang dihitung adalah Rasio tabungan, Rasio Likuiditas, Rasio Utang, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Pertumbuhan Pendapatan. 

3. Memiliki dana darurat

Dalam segitiga perencanaan keuangan emergency fund menjadi salah satu pondasi. Untuk apa kegunaannya? Dalam hidup, pasti ada hal tak terduga dan mendesak yang membutuhkan biaya. Misalnya ada atap bocor, ban mobil pecah, renovasi rumah, atau sakit untuk pergi ke klinik. 

Dalam menyiapkannya, besarannya berbeda-beda setiap orang. Maka dari itu, dalam menyiapkan dana darurat, Anda harus mengetahui biaya pengeluaran per bulan. 

Kemudian, idealnya untuk lajang menyiapkan 3 kali pengeluaran bulanan. Untuk yang sudah menikah minimal 6 kali pengeluaran, lalu untuk yang sudah menikah dan punya anak paling tidak 9-12 kali pengeluaran bulanan. Dikarenakan sifatnya tidak terduga, dana ini harus dikumpulkan dalam bentuk aset yang likuid atau mudah dicairkan, misalnya tabungan atau reksadana. 

4. Proteksi atau Asuransi

Kalau dana darurat lebih kepada hal nonmedis, asuransi berfungsi untuk mengantisipasi terkait kesehatan. Hal ini sering dilupakan atau diabaikan. Padahal aset paling mahal adalah tubuh Anda sendiri karena biaya kesehatan terus meningkat dan butuh biaya sangat besar. 

Mengutip dari Marketeers, Mercer Marsh Benefits (MMB) memperkirakan kenaikan biaya kesehatan di Indonesia mencapai 13,6% pada 2023. Sedangkan, rata-rata kenaikan di Asia adalah 11,5%.  Ini menjadikan Indonesia menjadi negara di Asia dengan kenaikan biaya kesehatan tertinggi. 

Asuransi diciptakan untuk mendukung tujuan keuangan Anda. Maka, secara garis besar ada tiga fungsi asuransi, yaitu solusi biaya rumah sakit (asuransi kesehatan), dan solusi pemberi peninggalan berharga bagi keluarga saat meninggal dunia (asuransi jiwa). 

Kelengkapan proteksi ini ada dalam produk Manulife Saving Protector. Dengan proteksi ini, Anda akan dapat memiliki Uang Pertanggungan hingga Rp 1.5 Miliar tanpa harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. 

Manulife Saving Protector memberikan Anda pilihan masa pembayaran, yaitu 5,10, atau 20 tahun. Anda juga mendapatkan manfaat pembayaran tunai tahunan, manfaat akhir masa pertanggungan hingga manfaat meninggal dunia. 

5. Investasi

Setelah keduanya yang menjadi pondasi keuangan kuat, Anda kemudian bisa mempersiapkan investasi. Jangan terbalik. Layaknya sebuah rumah, setelah pondasi, Anda baru bisa memperkuatnya dengan dinding dan tiang. Investasi adalah penopang untuk mencapai tujuan keuangan Anda di masa depan. 

Investasi menjadi akselerator keuangan Anda, sebab jika hanya mengandalkan tabungan dan deposito akan tergerus inflasi. Namun, untuk bisa memiliki investasi juga tidak bisa sembarangan dan harus menyesuaikan dengan tujuan keuangan. 

Beberapa tujuan keuangan yang membutuhkan penempatan investasi adalah dana pensiun, dana liburan, atau dana pendidikan anak. Anda harus mempelajari jenis produk investasi, menentukan tujuan investasi, kemudian menakar sesuai profil risiko. Hal ini untuk mengetahui berapa lama tujuan itu bisa dicapai. 

Perencanaan keuangan memang membutuhkan konsistensi dan pengorbanan layaknya sebuah kehidupan nyata. Namun, walaupun penuh dengan rintangan, tetapi semuanya jika dijalankan dengan benar, Anda akan memetik hasil manis di akhir yaitu mencapai kebebasan finansial.

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya