Hari Raya Idul Fitri atau lebaran menjadi salah satu momen yang dinantikan banyak orang. Hal ini lantaran, setiap lebaran masyarakat mendapatkan Tunjangan Hari Raya atau yang sering dikenal sebagai THR.
Setiap orang menggunakan uang THR dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan THR untuk membeli baju, sepatu, hingga gadget baru. Tindakan impulsif ini mengakibatkan THR hanya bertahan sesaat alias numpang lewat. Lantas bagaimana caranya mengelola THR agar bisa dialokasikan dengan benar?
Bagi sebagian orang THR adalah bonus yang bisa dipakai untuk membeli apapun. Padahal jika dipertimbangkan lebih jauh, THR bisa dikelola dengan bijak untuk hal bermanfaat. Terlebih menjelang lebaran akan banyak kebutuhan untuk berbelanja,sehingga perencanaan keuangan sangat dibutuhkan, termasuk mengatur alokasi dana THR.
Apa yang harus dilakukan dengan uang THR? Perlu dipahami, tunjangan hari raya ini bersifat tambahan dan bukan dana utama. Artinya, penggunaannya juga untuk melengkapi kebutuhan non primer. Mengelola THR dengan baik pun bisa bermanfaat untuk mengisi pos-pos tabungan jangka panjang.
Saat mendapat THR, hindari mengeluarkan uang secara berlebihan karena memiliki banyak saldo di tabungan. Pengeluaran berlebihan saat bulan puasa atau Lebaran dapat mengakibatkan gangguan kondisi finansial di bulan berikutnya
Untuk anggaran belanja lebaran, upayakan untuk mengalokasikan THR sesuai kebutuhan. Atur prioritas yang ingin didahulukan. Mana yang lebih mendesak, antara mudik, belanja baju, dan liburan bersama keluarga. Anda juga dapat membuat daftar kebutuhan belanja lebaran seperti di bawah ini:
Selain untuk kebutuhan belanja dan lebaran, THR juga bisa dikelola untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Hal ini dapat dilakukan agar Tunjangan Hari Raya tidak hanya lewat sementara. Berikut tips mengatur anggaran THR untuk jangka Panjang:
Mengelola THR dengan cerdas sangat penting karena dapat membantu kita mendapatkan tujuan keuangan di masa depan. Jangan anggap THR seperti uang kaget yang harus dihabiskan dalam satu kali kesempatan.
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Tentang Manulife
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia