Umumnya orang berpikir bahwa kekayaan dan kemapanan finansial tentunya dapat memberikan kenyamanan hidup, namun tidak berarti “kalangan mapan” terbebas dari berbagai masalah serta risiko dalam kehidupan. Kemapanan hari ini tidak menjamin kemapanan di esok hari.
Apa saja yang termasuk problematika kemapanan?
Kemapanan berkaitan sekali dengan gaya hidup, bahkan kemapanan merupakan gaya hidup itu sendiri. Bagaimana kemapanan tersebut dipertahankan agar tetap berlangsung pada generasi-generasi mendatang?
Berbagai problematika kemapanan lainnya terlihat dari penjelasan di bawah ini:
Sebagian kalangan mapan merupakan para wiraswasta dan bisnis adalah sumber kekayaan utama mereka. Hasil survey Price Waterhouse Cooper (PwC) menyebutkan, lebih dari 95% bisnis di Indonesia merupakan perusahaan keluarga dan lebih dari 50% berencana mewariskan kepemilikan kepada generasi berikutnya. Pertanyaannya: mampukah generasi penerus mengembangkan (atau sekadar mempertahankan) bisnis keluarga?
Salah satu masalah yang kerap dialami kalangan menengah atas adalah sulitnya mengajarkan kepada anak-anak dengan limpahan harta dan fasilitas, mengenai perjuangan hidup dan bahwa uang harus didapatkan dengan cara kerja keras. Pelajaran ini dibutuhkan untuk membangun karakter anak dan mempersiapkan mereka menghadapi berbagai problematika dalam hidup.
Masalah ini bisa berlanjut hingga anak dari keluarga kaya beranjak dewasa. Dapat menjadi lebih pelik ketika mereka mendapat kesempatan untuk bekerja pada perusahaan keluarga. Jika pewaris bisnis keluarga tidak memiliki kesiapan, termasuk kesiapan mental menghadapi masalah maupun kemampuan menghargai nilai uang, bisa berakibat pada kebangkrutan.
Selain permasalahan bisnis, kesehatan juga kerap menjadi isu bagi kalangan mapan. Banyak orang yang begitu berambisi mengejar kemapanan, hingga kesehatan luput dari perhatiannya. Meskipun aset atau kekayaan dapat digunakan untuk membiayai pengobatan ketika sakit, namun perawatan jangka panjang—terlebih bila mengidap penyakit kritis akan membuat aset tergerus.
Ironisnya, masalah orang kaya tidak hanya bisa terjadi pada masa hidupnya, tetapi juga setelah tiada. Hal yang kerap muncul pada keluarga kaya adalah munculnya perselisihan seputar warisan; seperti sengketa antar anggota keluarga, sulitnya mengatur dokumen, ketidakpastian hukum waris, adanya pihak lain yang mengaku sebagai ahli waris, dan sebagainya. Betapa menyedihkannya apabila kemapanan dan kenyamanan yang dinikmati semasa hidup pada akhirnya tidak dapat diwariskan dan memberi keamanan finansial bagi keluarga terkasih.
Menyadari berbagai problematika kemapanan yang telah disebutkan di atas, maka perlu dilakukan antisipasi dengan solusi keuangan yang tepat sejak dini. Disinilah pentingnya asuransi, sebagai aset yang nilainya tidak susut, bahkan merupakan payung perlindungan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi berbagai risiko kehidupan.
Memahami kebutuhan tersebut, Manulife memiliki produk Manulife Prime Assurance. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk asuransi ini, silakan merujuk pada laman Manulife Prime Assurance atau hubungi agen atau konsultan keuangan terkait serta contact center Manulife di nomor: (021) 2555 7777.
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia
Apa jadinya jika masa depan sang buah hati lebih indah dari yang direncanakan?