Istilah “Perencanaan Keuangan” mungkin sudah sering Anda dengar. Namun, tahukah Anda apa itu pengelolaan keuangan dan pentingnya memahami cara mengelola keuangan untuk mencapai tujuan finansial? Perencanaan keuangan pada dasarnya merupakan proses mencapai tujuan hidup melalui manajemen keuangan yang terintegrasi dan terencana
Tujuan hidup dalam hal ini adalah terkait pemenuhan kebutuhan finansial seperti pembelian rumah pertama, persiapan dana pendidikan anak, perencanaan pensiun, maupun liburan impian dan lain sebagainya.
Ketika seseorang memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai, maka hanya dengan perencanaan yang baik, tujuan itu lebih mungkin diwujudkan. Begitu juga perihal keuangan, Anda perlu memiliki tujuan yang spesifik dan membangun perencanaan yang jelas untuk mewujudkannya.
Namun, kendati sudah banyak yang menyadari apa itu perencanaan keuangan dan manfaat pengelolaan keuangan, tidak jarang kalangan yang masih bingung harus memulai dari mana. Akibatnya, banyak yang akhirnya menunda memulai dan membiarkan pengelolaan keuangan berjalan sambil lalu tanpa perencanaan dan tujuan yang jelas.
Pada dasarnya, cara mengelola keuangan setiap individu bersifat unik bergantung pada beberapa kondisi dan keadaan, di antaranya: status pernikahan. Pengelolaan keuangan bagi Anda yang sudah menikah tentu akan berbeda dengan yang masih lajang. Orang yang sudah menikah memiliki tanggungan lebih banyak sehingga memiliki cara mengelola keuangan yan disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga.
Begitu juga terkait kondisi pekerjaan. Seseorang dengan pekerjaan tetap dengan seseorang yang bekerja self-employed, juga akan berbeda dalam menyusun rencanan keuangannya.
Hal lain yang mempengaruhi perencanaan keuangan adalah usia seseorang. Semakin muda dan awal memulai perencanaan keuangan, ia akan lebih leluasa menyiapkan dan menjalankan dibanding ketika sudah berumur.
Begitu juga terkait jumlah tanggungan. Perencanaan keuangan seorang sandwich generation akan berbeda dengan seorang lajang yang hanya menanggung dirinya sendiri. Ada juga faktor kondisi perekonomian nasional, tingkat pendidikan dan kondisi kesehatan yang juga akan mempengaruhi model perencanaan keuangan yang mempengaruhi cara mengelola keuangan seseorang.
Menunda perencanaan keuangan akan menimbulkan biaya kesempatan (cost of opportunity). Sebagai gambaran misalnya, mempersiapkan dana pensiun yang akan terjadi dimasa depan, akan lebih ringan bila disiapkan jauh-jauh hari melalui investasi jangka panjang.
Sama halnya dengan menunda memiliki proteksi kesehatan atau proteksi jiwa, semakin awal Anda memiliki proteksi tersebut, maka akan lebih baik dan ekonomis dari sisi biaya premi yang harus dibayarkan.
Anda yang bercita-cita ingin hidup sejahtera sampai masa tua, sebaiknya tidak menunda mengatur rencana keuangan. Anda bisa memulainya sekarang dengan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
Apa yang ingin Anda wujudkan? Memiliki rumah pertama tanpa pinjaman? Atau, ingin menyiapkan dana pendidikan anak di sekolah idaman, dan lain sebagainya. Tetapkan tujuan keuangan yang ingin Anda wujudkan. Dari sana, Anda bisa mulai memetakan strategi perencanaan keuangan yang realistis dan feasible untuk dijalankan.
Bila memungkinkan kumpulkan data keuangan Anda dalam tiga bulan terakhir, mulai dari data pemasukan, pengeluaran termasuk pengeluaran wajib, pengeluaran dasar hingga pengeluaran sekunder dan tersier. Dari sana Anda bisa melihat apakah keuangan sudah cukup sehat untuk langsung masuk ke persiapan kebutuhan dana masa depan melalui investasi?
Atau, jangan-jangan Anda masih harus fokus untuk membenahi kesehatan arus kas, memenuhi kebutuhan dana darurat dan proteksi, sebelum melangkah ke investasi sebagai antisipasi future spending.
Setelah Anda mengetahui kondisi keuangan serta tingkat kesehatannya, Anda bisa melangkah untuk menyusun prioritas pengelolaan keuangan. Gambarannya, dari hasil analisis kondisi keuangan, terungkap bahwa rasio utang Anda tidak sehat karena melampaui batas maksimal 30%.
Maka, prioritas utama Anda adalah menurunkan dulu rasio utang tersebut dengan mengurangi utang atau menambah penghasilan rutin. Setelah itu, Anda bisa melangkah lebih jauh dengan mengisi pos dana darurat ataupun kebutuhan proteksi asuransi.
Ketika hal mendasar sudah cukup sehat, mulai dari rasio utang dan kecukupan dana darurat serta asuransi, Anda bisa memulai menjalankan tujuan keuangan yang telah ditetapkan melalui investasi sesuai target pemakaian dana.
Misalnya, untuk tujuan keuangan dana pensiun yang masih jauh, Anda dapat memilih instrumen investasi agresif agar dapat mengimbangi inflasi jangka panjang.
Supaya rencana keuangan bisa berkelanjutan, penting sekali untuk memastikan kebutuhan proteksi asuransi Anda sudah terpenuhi, melalui Manulife Essential Assurance yang merupakan Asuransi Jiwa Seumur Hidup yang memberikan manfaat perlindungan jiwa dan jaminan nilai tunai hingga usia 99 tahun, tanpa perlu khawatir dengan fluktuasi pasar. Dengan memiliki peninggalan berharga bagi keluarga, Anda dapat mengurangi risiko finansial yang berhubungan dengan terhentinya nafkah dari breadwinner.
Usahakan untuk secara rutin mengevaluasi perencanaan keuangan Anda. Pastikan berjalannya investasi masih sesuai dengan rencana keuangan dan perhitungan saat Anda memulai.
Memiliki perencanaan keuangan akan memudahkan seseorang mewujudkan keuangan pribadi yang sehat dan antisipatif, sehingga kesejahteraan keuangan lebih mudah diwujudkan. Jadi, masih mau menunda dan melewatkan manfaat perencanaan keuangan?
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia