Kopi adalah bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi nasional terus meningkat hingga menempati peringkat kelima di dunia. Milenial dan Gen Z berkontribusi cukup besar pada angka konsumsi ini. Bagi mereka, kopi adalah bagian dari gaya hidup yang mendukung keseharian mereka dalam bekerja dan bersosialisasi.
Di saat yang sama, penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), tahun 2020 rata-rata belanja asuransi jiwa masyarakat Indonesia hanya Rp761.670 per tahun. Jumlah ini tidak sebanding dengan konsumsi kopi yang cukup tinggi. Padahal, asuransi jiwa termasuk kebutuhan finansial yang mendasar
Rata-rata harga segelas kopi di Indonesia sekitar Rp20.000. Jumlah ini terasa receh tapi akan menjadi signifikan ketika diakumulasi per bulan. Membeli kopi setiap hari kerja berarti menghabiskan Rp400.000 sebulan untuk konsumsi yang bersifat tersier. Angka ini tidak kecil karena hampir 10% dari upah minimum Jakarta (UMR) tahun 2022. Sedangkan asuransi bisa didapat dengan premi mulai dari Rp50.000 sebulan, tak jauh berbeda dari harga dua gelas kopi, dengan manfaat proteksi jangka panjang
Dari perbandingan pengeluaran belanja asuransi dan kopi, bisa disimpulkan bahwa rendahnya penetrasi asuransi bukan disebabkan oleh daya beli masyarakat yang lemah, melainkan skala prioritas. Pengeluaran kecil yang rutin bisa lebih berimbas pada keuangan daripada pengeluaran besar yang berkala. Hal ini disebut dengan latte factor. Kebiasaan membeli kopi, memang bukan satu-satunya faktor, namun tanpa pencatatan keuangan yang baik, pos pengeluaran tersier akan terus menyedot anggaran tanpa disadari.
Biaya premi asuransi yang ringan bukan berarti manfaatnya kecil. Segelas kopi hanya untuk diminum sekali sedangkan membayar premi berarti mendapatkan proteksi dalam jangka waktu lebih panjang. Dari harga premi yang bisa semurah segelas kopi, Anda bisa mengajukan klaim asuransi jiwa atau asuransi kesehatan selama masa pertanggungan. Saat terjadi risiko, Anda tak perlu kuatir tabungan akan habis untuk menutup biaya yang diakibatkannya.
Mungkin beberapa orang menilai premi asuransi mahal, tapi sesungguhnya tidak semahal yang dipikirkan. Bahkan, biaya bulanan atau tahunan (premi) asuransi lebih terjangkau daripada segelas kopi yang kamu beli di kedai kopi favorit setiap hari, lho!
Saat ini, Manulife Indonesia bermitra dengan Bank DBS Indonesia menyediakan asuransi digital yaitu MiFirst Life Protector, produk Asuransi Jiwa Berjangka yang memberikan Manfaat perlindungan jiwa, perlindungan akibat kecelakaan serta manfaat pengembalian premi.
Nikmati pengalaman baru secara digital yang akan memberikan kemudahan sejak pendaftaran, penentuan Uang Pertanggungan, hingga pembayaran premi bulanan mulai dari Rp50.000. MiFirst Life Protector (MiFlip) adalah pilihan tepat bagi Anda yang baru pertama kali ingin memiliki Asuransi Jiwa.
Harga segelas kopi di cafe terkenal, bisa mencapai Rp50 ribu. Jika tiap hari ngopi, angkanya lumayan, sebulan bisa mencapai Rp1,5 juta. Dengan perhitungan angka tersebut, perlindungan dari risiko dan ketenangan pikiran mudah Anda dapatkan di genggaman tangan melalui Asuransi Digital.
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia