Waktu terus berjalan maju, usia kita akan terus bertambah.
Pertanyaannya: apakah aset dan keuangan kita juga makin berkembang seiring dengan usia?
Sebenarnya, pada usia berapa seseorang harus mulai memikirkan menambah aset pribadi? Tidak ada angka yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini. Namun, ada jawaban yang tepat untuk itu: secepatnya. Kita dihadapkan pada sebuah kenyataan: memiliki penghasilan besar saja ternyata tidak cukup. Kunci stabilitas keuangan jangka panjang salah satunya adalah dengan menambah aset keuangan pribadi secara konsisten dan terencana. Aset merupakan sumber kekayaan yang bisa mendukung kehidupan di masa depan, bahkan saat penghasilan utama berhenti.
Memiliki aset yang cukup dapat memberikan berbagai manfaat, mulai dari ketenangan pikiran hingga kemampuan menghadapi risiko hidup seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak. Menambah aset keuangan pribadi juga menjadi langkah krusial untuk mencapai keamanan finansial dan berhubungan erat dengan pencapaian tujuan keuangan jangka panjang, seperti membiayai pendidikan anak dan menikmati masa pensiun yang tenang.kestabilan di masa depan. Di tengah meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi, penting bagi individu untuk memahami cara mengelola dan memperkuat aset mereka.
Secara umum, aset dibagi menjadi aset likuid yang mudah dicairkan dalam waktu singkat dan dapat digunakan sebagai dana darurat atau kebutuhan mendesak, dan aset non-likuid yang membutuhkan waktu untuk dijual, tetapi biasanya nilainya lebih stabil dalam jangka panjang.
Berikut adalah penjelasan yang lebih detail mengenai jenis-jenis aset ini. Penting untuk memahami berbagai jenis aset dan manfaatnya agar kita dapat merancang strategi untuk menambah aset keuangan pribadi dengan lebih efektif dan mengatur keuangan pribadi dengan bijak.
Tabungan, deposito, dan reksa dana termasuk dalam akses likuid. Tabungan merupakan cara aman untuk menyimpan uang dengan akses mudah, sementara reksa dana menawarkan diversifikasi investasi dengan risiko terkelola.
Contoh aset non-likuid adalah investasi saham, obligasi, dan property. Saham menawarkan potensi keuntungan tinggi, namun juga risiko besar. Obligasi lebih stabil dan memberikan pendapatan tetap. Selain itu ada properti, aset non-likuid yang umum dimiliki banyak orang. Hal ini dikarenakan property dianggap sebagai pilihan bagus untuk pertumbuhan nilai jangka panjang dan bisa pendapatan pasif dari sewa.
Menambah aset keuangan pribadi dapat menjadi langkah awal untuk mencapai kebebasan finansial. Untuk dapat menambah aset dengan efektif, menyusun strategi yang matang dan terencana mutlak dilakukan.
Mulailah dengan menentukan tujuan keuangan Anda—baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dari sini, alokasikan sebagian penghasilan untuk diinvestasikan secara rutin. Pilih instrumen investasi sesuai profil risiko Anda, seperti reksa dana atau deposito. Dengan memilih investasi yang tepat, Anda bisa melihat pertumbuhan aset tanpa mengambil risiko berlebihan.
Jangan menaruh semua dana pada satu jenis aset. Diversifikasi akan melindungi Anda dari kerugian besar jika salah satu aset mengalami penurunan nilai. Gabungkan instrumen dengan risiko rendah (obligasi, deposito) dan risiko tinggi (saham, reksa dana).
Mulai memanfaatkan instrument investasi secara tepat sebagai bagian dari manajemen keuangan pribadi akan mengarahkan kita pada pertumbuhan aset yang sehat. Gunakan reksa dana untuk pemula yang belum siap memilih saham individu, manfaatkan asuransi unit-link untuk perlindungan sekaligus pertumbuhan aset, serta tambah nilai investasi secara rutin setiap bulan karena hal ini lebih baik daripada menunggu sisa uang.
Menambah aset keuangan pribadi adalah langkah penting untuk mencapai kebebasan finansial. Semakin awal Anda memulai, semakin besar potensi aset Anda bertumbuh. Namun, dibutuhkan komitmen, strategi, dan disiplin dalam mengelola keuangan.
Dengan mengatur keuangan pribadi secara terencana, melakukan diversifikasi aset, dan memanfaatkan layanan profesional, Anda akan lebih siap menghadapi masa depan.
Tentang Manulife
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia
Artikel
Apa jadinya jika masa depan sang buah hati lebih indah dari yang direncanakan?