Jadwal Layanan Operasional Manulife Selama Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Informasi Selengkapnya.

Selengkapnya

Jadwal Layanan Operasional Manulife Selama Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Informasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Kenali siapa saja yang berisiko terkena Kanker Payudara

Apakah Saya Berisiko Terkena Kanker Payudara?

Pertanyaan ini mungkin muncul di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit tidak menular paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia. Mengetahui siapa saja yang memiliki risiko tinggi dan mengenali gejala sejak awal adalah langkah penting untuk pencegahan dan penanganan lebih cepat.

Rencanakan Perlindungan Kesehatan Anda dengan Kami

Kelompok Orang yang Rentan Terkena Kanker Payudara

Secara umum, semua orang mungkin terkena kanker payudara, baik perempuan maupun laki-laki. Namun, perempuan tetap memiliki risiko yang jauh lebih tinggi. Kelompok yang tergolong rentan salah satunya adalah perempuan di atas usia 40 tahun yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan yang berusia lebih usia muda. Namun perlu diketahui bahwa risiko kanker dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena sel-sel dalam tubuh mengalami perubahan seiring waktu berjalan. Selain itu, individu dengan riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara, seperti ibu, saudara kandung, atau nenek, juga memiliki risiko lebih besar. Riwayat pribadi terhadap kanker atau jenis tumor jinak tertentu pun dapat menjadi faktor pemicu.

Tak hanya itu, perempuan yang mengalami menstruasi pertama di usia sangat muda (di bawah 13 tahun) atau menopause di usia lebih tua (di atas 51 tahun), tidak pernah hamil atau hamil pertama di atas usia 30 tahun, serta mereka yang pernah melakukan terapi hormon estrogen lebih dari lima (5) tahun, meningkatkan kemungkinan berkembangnya sel kanker di jaringan payudara.

Faktor Risiko Kanker Payudara: Genetik dan Lingkungan

Dalam dunia medis, penyebab kanker payudara tidak pernah diakibatkan oleh faktor tunggal. Terdapat beragam faktor risiko kanker payudara yang saling berkaitan, baik dari segi genetik, hormon, maupun gaya hidup seperti:

  1. Secara genetik, mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 telah terbukti meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara hingga 60–80%. Namun, kasus genetik hanya mencakup sekitar 5–10% dari seluruh kasus yang ada. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kebiasaan hidup.
  2. Pola makan dan berat badan menjadi faktor penting. Pola makan dengan tinggi lemak jenuh, rendah serat, serta kurang mengkonsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko. Berat badan berlebih atau obesitas, terutama setelah menopause, berhubungan erat dengan peningkatan kadar estrogen dalam tubuh yang memicu pertumbuhan sel kanker.
  3. Paparan terhadap radiasi, misalnya melalui terapi radiasi di area dada saat usia muda, atau kontak jangka panjang dengan bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat juga dapat memicu mutasi sel. Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan terbukti secara signifikan meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker payudara.

Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Meskipun belum ada penyebab pasti dari kanker payudara, para ahli telah mengidentifikasi sejumlah kondisi yang dapat memicu perkembangan penyakit ini.

  1. Selain faktor genetik dan hormon, penggunaan terapi hormon pasca-menopause dalam jangka panjang juga diketahui dapat meningkatkan risiko.
  2. Gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik), stres berkepanjangan, dan paparan polusi lingkungan juga turut memperbesar peluang munculnya sel kanker di jaringan payudara.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang dengan faktor risiko akan terkena kanker payudara. Dan sebaliknya, penting pula bagi yang tidak memiliki faktor risiko tinggi untuk tetap waspada. Karena itu, menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan secara rutin tetap menjadi langkah terbaik.

Gejala Kanker Payudara yang Harus Dikenali Sejak Dini

Salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan kanker payudara adalah deteksi dini gejala kanker payudara. Gejala awal yang paling umum adalah:

  1. Munculnya benjolan yang terasa keras dan tidak nyeri di area payudara atau ketiak. Benjolan ini biasanya tidak berubah ukuran dalam waktu singkat dan tidak hilang meski setelah menstruasi.
  2. Selain benjolan, perubahan bentuk atau ukuran payudara, kulit yang mengerut seperti kulit jeruk, kemerahan, puting yang tertarik ke dalam, atau keluarnya cairan tidak biasa dari puting juga patut dicurigai.

Namun, penting juga untuk membedakan antara gejala kanker dan kondisi non-kanker, seperti kista atau fibroadenoma (tumor jinak). Meskipun demikian, semua perubahan atau keluhan sebaiknya segera dikonsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Amati Gejala lain yang Sering Diabaikan

Beberapa gejala yang tidak langsung terkait dengan area payudara pun dapat menjadi indikasi lanjutan kanker, seperti nyeri punggung atas tanpa sebab jelas, kelelahan ekstrem, atau penurunan berat badan yang drastis. Jika gejala-gejala ini muncul bersamaan dengan kelainan pada payudara, pemeriksaan lanjutan sangat disarankan.

Mengenali siapa saja yang berisiko terkena kanker payudara, memahami faktor penyebab, serta mengenali gejala sejak dini adalah langkah kunci dalam melindungi diri. Meskipun tidak semua risiko bisa dihindari, gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan kesiapan finansial dapat menjadi perlindungan berlapis dalam menghadapi kemungkinan terburuk.

Jangan tunda untuk mengenali tubuh Anda. Berdiskusilah dengan tenaga medis, dan ambil tindakan preventif. Kesehatan adalah investasi jangka panjang dan Anda adalah aset terpenting bagi diri sendiri dan keluarga.

Perlindungan Finansial: Eliminasi Kekhawatiran akan Ketidakpastian

Mengetahui risiko kanker payudara hanyalah langkah awal. Kesiapan untuk menghadapi kemungkinan gangguan Kesehatan dan kesehatan, juga perlu menjadi perhatian. Apalagi, biaya pengobatan kanker yang cukup besar dapat menjadi beban tambahan bagi pasien dan keluarga.

Sebagai langkah antisipasi, memiliki perlindungan terhadap penyakit kritis dapat memberikan ketenangan. Produk seperti Manulife Critical Care Protection  dari Manulife Indonesia yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis mulai dari kondisi tahap awal hingga tahap yang lebih serius sampai usia 85 tahun dan memberikan manfaat Pembaruan Uang Pertanggungan untuk Penyakit Kritis Tahap Awal (Khusus Kanker). Selain itu, produk ini memberikan fleksibilitas dalam memilih masa pembayaran premi untuk menyesuaikan dengan rencana keuangan Anda.

Manulife Critical Care Protection (MCCP) menjadi sebuah solusi lengkap untuk memberikan perlindungan finansial terhadap risiko Penyakit Kritis.

Untuk pertanyaan mengenai perlindungan penyakit kritis, hubungi Life Planner Manulife Indonesia dan dapatkan informasi yang lengkap mengenai perlindungan yang tepat untuk Anda.

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya menyatakan bahwa Saya telah membaca, memahami dan menyetujui:

    1. Saya telah membaca dan memahami kebijakan privasi  Manulife  Indonesia  yang dapat diakses dengan mengklik  tautan Kebijakan Privasi

    2. Saya telah memahami mengenai tujuan dan konsekuensi dari pengumpulan dan pemrosesan data pribadi Saya (termasuk kepada siapa saja data pribadi Saya akan dibagikan) serta hak Saya sebagai subjek data pribadi.

    3. Saya memberikan persetujuan Saya kepada Manulife Indonesia untuk melakukan pengumpulan dan pemrosesan data pribadi Saya, untuk tujuan pemrosesan data pribadi dalam kebijakan privasi Manulife Indonesia dimana persetujuan yang sah diperlukan sebagai dasar hukum untuk pemrosesan.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya