Kehadiran fitur paylater dinilai sebagai pilihan yang menarik karena lebih mudah pengajuannya. Hanya berbekal data diri dan swafoto bersama KTP atau tanda pengenal lainnya, Anda sudah dapat menikmati fasilitas pinjaman online ini.
Paylater ini bisa diartikan sebagai “membayar nanti”. Dengan kata lain,Anda dapat membeli barang yang diinginkan dengan metode pembayaran mencicil, dimana hal itu tidak jauh berbeda dengan kartu kredit.
Saat ini, layanan paylater sudah tersedia di hampir seluruh marketplace sehingga mudah diakses langsung dari laman pembayaran. Di samping itu, tidak jarang juga platform marketplace memberikan voucher dan promo khusus bagi pembayaran dengan paylater, makin menarik perhatian Anda untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Penting untuk memahami tujuan berbelanja, apalagi jika akan dibayar dengan paylater. Perlu pembatasan yang tegas jika barang yang dibelanjakan sekadar sebagai pemenuh keinginan bukan kebutuhan. Kesenangan sesaat ini bisa menumpuk hutang.
Masalah ini akhirnya dapat mengganggu siklus keuangan dan menimbulkan hutang yang tidak perlu.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan sebelum mengaktifkan Paylater
Sebelum menggunakan Paylater sangat penting memahami skema pembayaran paylater. Antara lain jumlah cicilan yang wajib dibayarkan beserta besaran bunganya. Setiap penyedia paylater memiliki skema tersendiri pada layanannya. Misalnya, sebagian penyedia layanan menetapkan tanggal jatuh tempo pada tanggal 15 setiap bulannya, serta membebankan bunga sebesar 1,5% dan biaya transaksi 1% dari nilai transaksi. Selain itu, hampir semua penyedia paylater mengenakan denda, jika pengguna terlambat membayar tagihannya.
Maka dari itu, sebelum menggunakan fasilitas paylater, Mindset yang perlu diterapkan adalah setiap kali menggunakan paylater sama dengan berutang.
Apapun sebutannya, paylater merupakan salah satu bentuk utang. Oleh karenanya, Anda harus memasukkan jumlah penggunaannya ke dalam rasio utang.
Dalam rumus perencanaan keuangan, jumlah rasio utang yang ideal berada di bawah 30% dari pendapatan per bulan. Sebagai contoh, apabila penghasilan Anda per bulan sebesar Rp30 juta, artinya besaran utang Anda, termasuk dengan penggunaan paylater, sebaiknya tidak lebih dari Rp9 juta.
Walau persentasenya bukan merupakan angka mutlak yang wajib diikuti, secara garis besar rumusan ini bisa membantu Anda memastikan pendapatan bulanan tidak habis hanya untuk melunasi utang-utang yang sebenarnya tidak perlu.
Hal lain yang tak kalah penting, yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri atas keinginan untuk membeli sesuatu.
Jangan pernah menggunakan paylater kecuali hanya jika sedang dalam keadaan darurat. Paylater yang digunakan untuk membeli keinginan bukan kebutuhan bisa ditunda sampai uang benar-benar terkumpul. Di samping itu, buat perencanaan keuangan sehingga masih tetap bisa memiliki tabungan setiap bulan.
Sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang, pikirkan kembali apakah barang tersebut memang benar-benar diperlukan saat itu juga sehingga harus Anda beli dengan cara berutang menggunakan paylater. Manfaatkanlah perencanaan keuangan yang sudah ditetapkan sebagai acuan skala prioritas.
Fasilitas paylater memang sangat membantu karena segala kemudahan yang ditawarkannya, tetapi sayangnya, kemudahan bertransaksi tersebut justru mampu mendorong seseorang untuk semakin konsumtif yang berujung pada perilaku impulsif. Jika tak segera ditangani, perilaku impulsif ini bisa menjadi risiko bagi kondisi keuangan.
Salah satu yang dapat dilakukan untuk menghindari perilaku impulsif yaitu dengan melakukan perencanaan keuangan. Dengan membuat perencanaan keuangan dan mencatat keuangan harian, mingguan, hingga bulanan untuk menjaga kondisi finansial tetap stabil.
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.
Error:
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kunjungi laman menarik lainnya:
Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia