Self Healing: Cara Menjaga Kesehatan Mental

Istilah healing kini sudah tidak asing lagi, sebutan ini bisa diartikan sebagai kegiatan penyegaran untuk mengisi kembali energi yang terkuras selama melakukan rutinitas harian. Secara harfiah healing berasal dari kata heal dalam Bahasa Inggris yang berarti pemulihan, baik secara emosional, psikologis, atau spiritual. Kegiatan ini penting dilakukan demi menjaga kesehatan mental dan bisa dilakukan melalui aktivitas yang menenangkan pikiran, refleksi diri, atau hal-hal sederhana lainnya. 

Apabila seseorang tidak penah healing, maka besar kemungkinan tekanan dan beban pikirannya tidak tersalurkan. Berbagai masalah dapar bermunculan sebagai akibat. Masalah yang muncul bisa dalam bentuk tidak fokus bekerja, rasa stres berlebih, atau kelelahan secara fisik dan mental.

Healing bisa menjadi titik balik seseorang memperhatikan kesehatan mentalnya sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih sabar, pengertian, dan berempati dalam berinteraksi dengan orang lain. Pikiran yang jernih setelah healing juga dapat membantu melahirkan keputusan kerja yang tepat, efisien, dan bijak.

Ciri-ciri Anda memerlukan healing

Healing menjadi sebuah kebutuhan, terlebih bagi orang-orang dengan rutinitas yang padat. Tanpa disadari, tubuh juga memberi sinyal secara fisik dan mental jika memerlukan rehat dan healing sejenak. Berikut ciri-cirinya:

1. Muncul tanda stres dan kelelahan
   Mengharuskan tubuh bekerja tanpa henti setiap hari tentu menguras energi. Maka dari itu, saat cepat marah, mudah tersinggung, dan menarik diri dari aktivitas sosial, segera ambil cuti dan jadwalkan agenda healing.
   Rasa stres akibat pekerjaan yang membuat overthinking juga akan menganggu karena pikiran negatif mudah muncul, bahkan bukan tidak mungkin seseorang jadi lebih mudah menangis atau merasa sedih tanpa alasan. Ini bukan berarti tubuh lemah, tapi tanda butuh istirahat.
   
   
2. Menghindari rutinitas dan tanggung jawab
   Saat muncul dorongan kuat untuk tidak melakukan hal-hal yang biasa dilakukan ini adalah sinyal dari tubuh. Kapasitas masing-masing individu berbeda-beda, tidak masalah jika si A lebih mudah burnout atau kewalahan mengerjakan tugas tertentu dibanding si B. Terima dan hadapi realita tersebut dengan cara yang sehat, yaitu healing.
   Jangan sampai mencari pelarian yang tidak sehat seperti belanja impulsif, nonton drama sampai pagi, makan berlebihan, atau justru memaksakan diri untuk terus kerja tanpa jeda.
   
   
3. Merasa hambar atau tidak termotivasi
   Ciri-ciri yang ini juga bisa jadi tanda bahwa tubuh butuh healing. Kehilangan motivasi bukan berarti ingin berhenti kerja selamanya, tapi rasa bisa muncul akibat kelelahan yang berlebihan. Perasaan yang hambar saat mencapai target atau suatu hal yang membanggakan juga perlu disadari. Agar kondisi ini dapat diatasi sesegera mungkin dan tidak mengubah kepribadian jadi lebih parah secara perlahan-lahan

Berbagai cara healing yang efektif

Salah satu tips untuk menjaga kesehatan mental agar bisa tetap produktif adalah dengan melakukan self healing. Kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja dan kini sudah banyak tutorial di internet yang bisa dipilih sesuai keinginan. Beberapa cara self healing yang bisa dicoba antara lain:

• Teknik meditasi dan mindfulness yang bisa dilakukan di rumah
  Ada berbagai cara yang bisa diaplikasikan dalam meditasi dan praktik mindfulness di rumah. Bisa dengan menerapkan mindful breathing dengan cara duduk tenang, menutup mata, dan fokus pada setiap tarikan nafas selama 5-10 menit per hari.
  Atau juga bisa dengan teknik grounding 5-4-3-2-1, di mana setiap kali cemas dan butuh kembali fokus, usahakan untuk mencari 5 hal yang bisa dilihat disekitar, 4 hal yang bisa disentuh, 3 hal yang bisa didengar, 2 hal yang bisa dicium, dan 1 hal yang bisa dirasakan. Teknik ini dapat membuat tubuh lebih rileks dan tenang.
  Yang lebih mudah, bisa dilakukan journaling alias menulis di buku atau gadget tentang apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan yang dialami tanpa takut dihakimi. Upaya ini dapat membantu seseorang memahami emosi dan pola pikirnya sendiri.
  
  
• Aktivitas fisik dan olahraga sebagai bentuk healing
  Dari segi aktivitas fisik, self healing bisa dilakukan dengan memulai yoga dan pemanasan karena kombinasi gerakan tubuh dan teknik pengaturan nafas ini dapat menenangkan pikiran.
  Cara sederhana juga bisa dicoba dengan jalan santai di luar ruangan hijau, seperti di taman agar bisa meningkatkan suasana hati dan merilekskan pikiran.
  Bagi yang menyukai seni, dapat juga menari karena gerakan tubuh secara spontan dapat menyalurkan emosi yang dinamai dance therapy dan ini bisa dilakukan dengan menari bebas.
  
  
• Praktik self-care
  Tanpa memerlukan banyak hal, kesehatan mental juga bisa dijaga dengan merawat diri. Mulai dari menerapkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas, melakukan detox media sosial, menggunakan rangkaian perawatan tubuh seperti skincare, hingga melakukan hobi yang disukai diri sendiri.

Baca Juga: Strategi Keuangan Saat USD Menguat

Langkah self-healing diatas dapat Anda lakukan secara mandiri tanpa harus keluar rumah atau menambah biaya. Namun jika Anda membutuhkan bantuan, Anda dapat menghubungi profesional seperti psikolog atau terapist agar dapat ditangani dengan baik

Strategi Perencanaan Keuangan yang Efektif

Momen fluktuasi dapat dimanfaatkan untuk mengatur ulang cara perencanaan keuangan keluarga agar lebih efektif dan sesuai kebutuhan. Perencanaan keuangan adalah salah satu cara yang mudah dilakukan agar finansial tetap aman. Cek beberapa poin penting berikut!

1. Menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang
   Ingat kembali apa tujuan perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang diinginkan. Bagaimana perkembangannya, kendala yang dihadapi, atau cara alternatif lain jika belum berhasil dicapai dalam target yang sudah ditentukan.
   Menetapkan tujuan keuangan merupakan fondasi awal agar finansial aman dan dikelola dengan baik setiap bulannya. Jika dibutuhkan, tujuan ini dapat diubah atau membuat tujuan yang baru apabila target-target sebelumnya sudah terwujud. 
   
   
2. Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko
   Periksa juga bagaimana diversifikasi dari portofolio yang tersebar. Risiko spesifik akibat membeli semua aset dalam satu sektor khusus dapat dihindari jika membeli saham di berbagai sektor dan jenis aset.
   Pembagian aset bisa berupa uang tunai, obligasi, saham, reksadana, mata uang asing, emas, atau properti.
   
   
3. Menggunakan alat investasi yang sesuai dengan profil risiko
   Jangan abaikan profil risiko karena setiap individu biasanya memiliki tipe yang berbeda-beda. Oleh sebab itu sebaiknya pilih alat investasi keuangan yang sesuai dengan kapasitas dan karakter risiko profil, agar tau bagaimana manajemen risiko investasi ke depannya. Orang yang berani mengambil risiko tinggi mungkin akan baik-baik saja ketika harga pasar anjlok. Namun mereka yang risiko profilnya banyak pertimbangan dan lebih berhati-hati, cenderung mudah terbebani saat kondisi pasar saham mengalami sedikit saja perubahan.

Pemilihan perlindungan yang tepat dan sesuai kebutuhan merupakan salah satu kunci perencanaan keuangan, Anda dapat memanfaatkan keunggulan produk Asuransi Syariah dengan pilihan mata uang rupiah atau USD yaitu, Manulife Perlindungan Syariah (FLEXI). Perlindungan Jiwa Syariah ini memberikan fleksibilitas memilih Manfaat Asuransi, Masa Asuransi, dan Masa Pembayaran Kontribusi.