Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Terapkan Prinsip Ini untuk Pinjaman Online Tanpa Drama

Sejak booming kehadiran teknologi finansial atau financial technology (fintech), masyarakat semakin dimanjakan dengan berbagai solusi atau aplikasi keuangan yang membantu mempermudah aktivitas transaksi hingga investasi. 

Kehadiran tawaran fasilitas pinjaman melalui aplikasi fintech yang biasa disebut dengan aplikasi pinjaman online alias pinjol, juga menjadi tren yang menonjol di industri keuangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pinjaman online hadir bukan hanya dalam bentuk dana tunai, melainkan juga dalam bentuk pinjaman belanja.

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai total penyaluran pinjaman online dari perusahaan fintech lending di Indonesia pada 2022 mencapai Rp225,55 triliun. Nilai penyaluran itu meningkat 44,6% dibandingkan setahun sebelumnya, sebesar Rp155,97 triliun. Tren pertumbuhan tersebut berlanjut hingga tahun ini di mana nilai penyaluran pada Mei 2023 mencapai Rp51,46 triliun atau tumbuh sebesar 28,11%.

Akan tetapi, booming aplikasi pinjaman online atau pinjol itu diwarnai kabar tidak sedap terkait tingginya nilai kredit macet dan kredit bermasalah. OJK mencatat, nilai kredit bermasalah pinjol mencapai 3,36% atau sekitar Rp1,72 triliun. Di saat yang sama, pinjol juga memantik banyak kasus terkait cara penagihan utang oleh debt collector yang kerap kali dianggap mengabaikan etika.

Oleh karena banyaknya kasus yang mengemuka di tengah masyarakat terkait pinjol, tidak sedikit kalangan yang akhirnya ‘alergi’ dan memandang miring pinjaman online. Padahal pinjol, sejatinya tidak berbeda dengan fasilitas pinjaman konsumtif lain yang sudah lebih dulu ada seperti kartu kredit atau kredit tanpa agunan. 

Anda yang saat ini menimbang pengajuan pinjaman baik itu pinjol ke fintech atau pinjaman lain ke bank, tidak perlu merasa malu atau tertekan apabila memang itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di saat tidak ada opsi lain yang mungkin. 

Permasalahan yang sering menyertai langkah berutang bisa dihindari selama Anda menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang sehat sebagai berikut:

1. Sesuaikan dengan kemampuan bayar

Jangan pernah mengajukan utang atau pinjaman ke pihak manapun apabila Anda tidak cukup yakin bisa membayarnya kelak. Ini adalah prinsip utama dalam berutang agar masalah pinjaman tidak menjadi awal dari bencana finansial. 

Untuk mengukur kemampuan bayar, Anda dapat memakai rumus debt service ratio yang dihitung dengan membagi total beban pinjaman dengan total pendapatan rutin, misalnya, Anda memiliki pendapatan rutin per bulan sebesar Rp12 juta, maka besar beban cicilan utang per bulan tidak boleh melampaui Rp4 juta. Lebih kecil akan lebih sehat bagi keuangan Anda.

2. Utang untuk hal produktif

Tentukan tujuan pinjaman untuk hal yang produktif, seperti untuk modal usaha atau untuk membiayai pembelian barang yang dalam jangka panjang nilainya semakin bertambah, seperti rumah atau properti. 

Jangan melirik pinjaman bila ditujukan untuk membiayai belanja konsumtif, misalnya untuk berbelanja skincare atau sekadar untuk membeli gadget yang tidak menghasilkan nilai finansial apa-apa.

3. Pilih fasilitas utang paling ekonomis dan kompetitif

Ada banyak tawaran fasilitas pinjaman di sekitar kita. Mulai pinjaman bank, fintech, hingga pinjaman lunak dari pemberi kerja apabila Anda seorang karyawan. Upayakan untuk memilih fasilitas pinjaman yang paling ekonomis dan kompetitif, setelah memperhitungkan kemampuan bayar Anda.

Untuk bisa mendapatkan fasilitas pinjaman yang kompetitif, jangan segan melakukan riset terlebih dahulu dan membandingkan setidaknya tiga opsi pinjaman. Jangan hanya melihat tingkat bunga pinjaman, tapi perhatikan juga biaya lain-lain yang menyertai, mulai dari denda keterlambatan sampai besar biaya penalti pelunasan lebih awal bila ada.

4. Pastikan sesuai dengan tujuan keuangan

Berutang adalah satu dari sekian keputusan finansial yang tidak bisa berdiri sendiri. Pastikan langkah Anda mengajukan utang atau pinjaman online sudah sesuai dengan garis besar tujuan dan prioritas keuangan. Misalnya, terlebih dulu Anda sudah memastikan tujuan proteksi untuk keluarga terpenuhi sehingga risiko pengajuan utang bisa dikelola tanpa perlu mengganggu tujuan keuangan lain.

5. Komitmen pembayaran utang

Setelah memilih fasilitas pinjaman yang Anda nilai paling ekonomis dan kompetitif, selanjutnya adalah memastikan proses pembayaran cicilan utang berjalan lancar. Ingat, setiap kali ada keterlambatan pembayaran cicilan, akan ada biaya tersendiri yang harus Anda tanggung dan akan membuat beban utang menjadi lebih berat.

Supaya keuangan tetap sehat dengan debt service ratio yang terjaga, iringi langkah berutang dengan lebih cermat mengatur keuangan. Pangkas pengeluaran tidak perlu dan tidak mendesak seperti pengeluaran terkait gaya hidup. Dengan begitu keuangan Anda tetap terjaga untuk membayar cicilan pinjaman.

6. Jangan ragu take over untuk bunga yang lebih murah

Sering kali di tengah periode berutang nasabah menanggung beban bunga mengambang yang cukup tinggi atau di tengah jalan pendapatan menurun sehingga beban cicilan menjadi terasa lebih berat. Anda bisa menimbang beralih provider pinjaman dengan mengajukan take over utang ke provider lain. Pastikan menghitung biaya take over dan mengetahui berapa nilai penghematan dengan langkah tersebut.

Tidak perlu anti dengan utang. Dengan menerapkan 5 prinsip pengelolaan keuangan di atas, pengajuan pinjaman tidak perlu menjadi awal dari masalah. Sebaliknya, pinjaman bisa membantu Anda mengungkit pertumbuhan aset dengan lebih cepat.

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya