Asia Care Survey 2024 mengungkapkan bagaimana masyarakat Asia memandang kesejahteraan fisik, mental, dan finansial mereka saat ini dan di masa depan, serta bagaimana Manulife dapat menjadi mitra mereka untuk mencapai kemajuan. Untuk menghasilkan temuan ini, Manulife mensurvei lebih dari 1.000 responden di Indonesia pada bulan Januari 2024.
Indeks Kesiapan Masa Depan menunjukkan bahwa responden di Indonesia TIDAK percaya diri dalam mencapai tingkat kesejahteraan fisik, mental dan finansial yang mereka inginkan di masa depan.
Mereka merasa paling tidak siap menghadapi kesejahteraan 'finansial' dalam sepuluh tahun ke depan, dengan selisih 10 poin antara kesejahteraan 'yang diinginkan (desired)' dan 'kemungkinan masa depan yang dapat dicapai ”(expected)".
Masyarakat Indonesia juga menilai kesejahteraan mental sebagai hal yang paling penting. Ini menarik karena kesejahteraan mental merupakan indikator penting kesehatan di masa depan dan kesehatan mental seseorang dapat menjadi pertanda penyakit fisik di masa depan.
Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik dapat berdampak positif pada kesehatan finansial seseorang. Hal ini dapat membantu mencegah penyakit kronis, mengurangi kebutuhan akan perawatan medis dan pengobatan yang mahal. Hal ini dapat menurunkan biaya perawatan kesehatan dan mengurangi halangan terhadap tujuan keuangan.
Saat menilai kesejahteraan masa depan mereka dalam 10 tahun, optimisme menurun seiring bertambahnya usia, baik dalam hal kesejahteraan fisik maupun mental. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat menjadi kurang percaya diri terhadap kualitas hidup mereka seiring bertambahnya usia.
Kelompok Usia | Fisik (skor dari 100) | Mental (skor dari 100) |
25-29 | 80 | 80 |
30-39 | 83 | 83 |
40-49 | 80 | 81 |
50-60 | 78 | 82 |
Pada saat yang sama, terdapat potensi peyakit mental tertentu yang lebih dikhawatirkan oleh generasi muda (usia 25-29 tahun) dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. Ini termasuk depresi dan kecemasan. Sementara yang berusia antara 30-39 memiliki kekuatiran tertinggi terhadap penyakit jantung, stroke dan kanker.
Orang Indonesia berusia 40-60 tahun cenderung lebih khawatir terhadap potensi penyakit fisik dan mental tertentu. Kekhawatiran dengan persentase terbesar yaitu penyakit jantung dan stroke (usia 40-49 tahun), kesepian, dan stress/burnout (usia 50-60 tahun). Mengatasi kebutuhan dan permasalahan kesehatan kelompok usia ini saat ini sangatlah penting untuk meningkatkan dan mendukung kesejahteraan mereka di masa depan.
66.2% Merekomendasikan pemeriksaan kesehatan dan layanan medis yang sesuai dengan situasi kesehatan atau tahapan kehidupan saya. |
52.5% Tinjauan polis asuransi secara berkala |
53.2% Memperkenalkan cara memantau kesehatan saya. |