Virus ini bernama Novel Coronavirus (2019-nCOV). Virus ini merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Kasus pertama kali ditemukan pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Penularan melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut saat batuk atau bersin yang kemudian jatuh pada benda dan permukaan yang disentuh orang sehat lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita.
Siapa yang berisiko tertular?
Risiko penularan bisa terjadi pada saat seseorang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19.
Penemuan kasus COVID-19 di Indonesia diumumkan pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlah penderita terus bertambah.'
Siapa yang lebih rentan tertular?
Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus. Namun lansia dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) akan lebih rentan untuk menderita sakit parah.
Cov-19 merasa nyaman hidup di tubuh manusia (host) maka kita perlu melakukan antisipasi dengan langkah-langkah pencegahan penularan
Dengan melakukan upaya pencegahan kita dapat:
Bila terkonfirmasi terinfeksi Cov-19 tanpa gejala atau gejala ringan (demam, batuk kering, nyeri tenggorokan):
ISOLASI MANDIRI
Tubuh diharapkan mampu melawan virus serta konsumsi makanan sehat dan cukup istirahat.
Ingat!
Ada tetap berisiko menularkan ke orang lain.
Bila dirasa perlu melalukan konsultasi dapat menghubungi layanan darurat hotline 119 ext 9.
Bila gejala memberat :
DEMAM TINGGI DAN/ATAU SESAK NAPAS
Segera menghubungi layanan darurat hotline 119 ext 9, untuk diantar ke Rumah Sakit rujukan menggunakan ambulans fasilitas layanan kesehatan didampingi oleh tenga kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri (APD).