Peralihan Transaksi ke MiAccount

Berbagai transaksi kini dapat dilakukan secara online melalui MiAccount, efektif 7 November 2022, Customer Service Manulife Indonesia akan membantu peralihan ke MiAccount. Registrasikan diri Anda sekarang melalui mi-account.manulife.co.id/registerInformasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Peralihan Transaksi ke MiAccount

Berbagai transaksi kini dapat dilakukan secara online melalui MiAccount, efektif 7 November 2022, Customer Service Manulife Indonesia akan membantu peralihan ke MiAccount. Registrasikan diri Anda sekarang melalui mi-account.manulife.co.id/registerInformasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Memastikan
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Hindari Bocor Halus Keuangan dengan Mengenali Latte Factor

Sudahkah Anda Familiar Dengan Istilah Latte Factor?

Pendapatan yang besar memang bisa memberi keleluasaan bagi seseorang untuk mengatur sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan. Namun, tidak sedikit kalangan yang memiliki pendapatan cukup tetapi masih belum juga bisa menabung.

Bila ditelisik lagi, seringkali yang terjadi adalah kesulitan mengatur prioritas pengeluaran dan banyaknya “bocor halus” dalam pengelolaan pengeluaran rutin. Dengan kata lain, masih banyak kalangan yang belum tahu cara mengelola keuangan yang tepat.

Dalam keuangan, hal ini dikenal dengan istilah “latte factor”. Ini adalah istilah yang pertama kali dikenalkan oleh seorang motivator finansial Amerika David Bach, merujuk pada kebiasaan orang di negeri paman sam itu yang nyaris selalu jajan kopi dalam perjalanan menuju kantor.

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Mengapa Latte Factor Dapat Menimbulkan Kebiasaan Boros?

Latte factor mungkin sudah disadari jebakannya akan tetapi masih diremehkan karena dinilai tidak signifikan memakan anggaran. Tapi, bila diakumulasikan, angkanya ternyata cukup besar dan sebenarnya bisa dialihkan untuk hal lain yang lebih produktif seperti menabung, investasi dan perlindungan masa depan.

Ambil contoh pengeluaran beli kopi kekinian. Pengeluarannya mungkin memang tidak besar, anggaplah Rp20 ribu di Indonesia. Namun, karena dilakukan rutin setiap hari, lama-kelamaan nilainya ternyata cukup besar. Coba Anda kalikan Rp20 ribu selama hari kerja maka didapatkan angka Rp400 ribu, lumayan kan? Bila Rp400 ribu itu Anda alihkan sebagai dana investasi di instrumen berimbal hasil 6% per tahun, dalam setahun Anda bisa menabung sekitar Rp5 juta. 

Bukan hanya kopi, beberapa pengeluaran yang terindikasi sebagai “latte factor”, seperti air mineral dalam kemasan, rokok, biaya transfer antar bank, langganan streaming film, jajan kudapan ringan, dan lain sebagainya. 

Cara mengelola keuangan dan memperhatikan jebakan latte factor

Bila Anda saat ini tengah mencoba cara mengelola keuangan dan mengatur lagi bujet supaya bisa menabung dan menutup pengeluaran yang lebih prioritas, memperhatikan jebakan “latte factor” bisa menjadi langkah awal yang mudah. Berikut ini tips mudah yang bisa Anda terapkan:

1. Mencatat setiap pengeluaran.

Cara mengelola keuangan yang pertama adalah dengan memerhatikan apa saja pengeluaran-pengeluaran kecil yang rutin Anda lakukan setiap hari. Misalnya dalam perjalanan ke kantor, mungkin Anda sering membeli air minum, tissue, juga kudapan ringan. 

Lalu, mungkin segelas kopi di kedai kopi wajib ada di meja kerja, daftarnya bisa terus memanjang. Setelah mendaftarnya, Anda bisa coba hitung perkiraan pengeluaran dalam sebulan untuk belanja barang-barang tersebut.

2. Mulai atur anggaran.

Cara mengelola keuangan secara cermat bukan berarti bersikap pelit atau serba anti jajan. Dalam pengelolaan keuangan, yang lebih penting adalah memiliki prioritas dan menentukan batas bujet supaya perencanaan finansial bisa berjalan sesuai target.

Misalnya, dengan pendapatan rutin saat ini Rp10 juta, alokasi untuk jajan dan pengeluaran “latte factor” Anda batasi maksimal sebesar 5% gaji atau Rp500 ribu per bulan. Dengan cara mengelola keuangan berdasarkan batas budget, Anda bisa memikirkan strategi yang tepat supaya bisa dijalankan secara realistis.

3. Siapkan alternatif substitusi.

Anda sudah tahu apa saja pengeluaran kecil yang berpotensi membuat keuangan “bocor halus”. Selain itu, alokasi budget bulanan untuk menutup pengeluaran yang kecil dan ringan itu juga sudah ada. Nah, bagaimana supaya pengeluaran tersebut bisa tetap sesuai bujet yang disediakan?

Anda bisa mencari substitusi yang lebih ekonomis atau dengan jurus khusus. Misalnya, mengganti pengeluaran air minum dalam kemasan dengan membawa air minum sendiri. Menurunkan budget jajan kopi kekinian dengan mengurangi frekuensi pembelian, memanfaatkan promo atau beralih ke kopi dengan harga lebih murah. 

Untuk menghemat biaya transfer antar bank, Anda bisa memakai jasa bank yang memberikan promo jangka panjang gratis biaya transfer atau memakai aplikasi bebas biaya transfer.

Untuk menghemat pengeluaran layanan streaming, batasi langganan maksimal dua layanan saja. Berhemat biaya selama ngantor juga bisa ditempuh dengan membiasakan membawa bekal makan sendiri. Cara mengelola keuangan yang satu ini akan terasa sulit pada awalnya, tapi lama kelamaan Anda pun akan lebih terbiasa.

4. Alihkan hasil penghematan.

Upaya mengatur pengeluaran, membatasi bujet dan menghemat belanja, akan terasa berat bila dilakukan tanpa tujuan yang jelas. Anda harus memiliki target yang jelas untuk apa kesemua langkah itu perlu dilakukan. 

Misalnya, Anda harus menghindari jebakan “latte factor” tersebut untuk mengalihkan hasil penghematan menjadi tambahan dana investasi rutin. Atau, Anda menghemat supaya dananya bisa digunakan untuk memiliki asuransi kesehatan yang dapat melindungi dari risiko kehidupan di masa datang.

Sebagai gambaran, cara mengelola keuangan sebelum pengaturan bujet, untuk pengeluaran remeh temeh Anda bisa menghabiskan hingga Rp1 juta per bulan. Setelah mengatur ulang dengan mencari substitusi belanja dan mengurangi frekuensi pengeluaran, Anda bisa menghemat Rp400 ribu per bulan. 

Alihkan hasil penghematan itu  juga untuk tujuan keuangan jangka yang panjang, misalnya Anda ingin memulai kebutuhan dana pensiun. Bila konsisten dilakukan, Anda bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk menikmati masa pensiun sejahtera ketika sudah tidak bekerja lagi.

MiFuture Income Protector dari Manulife bisa menjadi pilihan Anda dalam mempersiapkan dana pensiun. Karena dengan produk asuransi jiwa dwiguna ini, Anda akan terlindungi secara  finansial untuk menghadapi hari tua. Dengan hanya membayar Premi selama 5 tahun, Anda akan menerima manfaat pembayaran tunai selama 20 tahun sejak menginjak usia pensiun dan manfaat meninggal dunia akibat kecelakaan dan sebab alami.

Dengan memiliki tujuan yang jelas dan cara mengelola keuangan yang tepat, Anda bisa konsisten mengatur keuangan secara disiplin, menghindari jebakan “latte factor” dan kondisi keuangan lebih sehat lebih mungkin diwujudkan. 

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya