Peralihan Transaksi ke MiAccount

Berbagai transaksi kini dapat dilakukan secara online melalui MiAccount, efektif 7 November 2022, Customer Service Manulife Indonesia akan membantu peralihan ke MiAccount. Registrasikan diri Anda sekarang melalui mi-account.manulife.co.id/registerInformasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Peralihan Transaksi ke MiAccount

Berbagai transaksi kini dapat dilakukan secara online melalui MiAccount, efektif 7 November 2022, Customer Service Manulife Indonesia akan membantu peralihan ke MiAccount. Registrasikan diri Anda sekarang melalui mi-account.manulife.co.id/registerInformasi Selengkapnya.

Selengkapnya
Memastikan
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Tips Membicarakan Keuangan Dengan Pasangan

Masalah perekonomian sejauh ini menjadi penyebab kedua terbesar kasus perceraian di Indonesia. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 lalu, terdapat 516.344 kasus perceraian di Indonesia, meningkat 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kasus perceraian pada 2022 itu menjadi jumlah kasus yang terbanyak, setidaknya dalam enam tahun terakhir atau sejak 2015. Penyebab utama sejauh ini adalah perselisihan dan pertengkaran, yang pada 2022 menjadi pemicu perceraian hingga 284.169 kasus.  

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Adapun faktor perekonomian menjadi pencetus perceraian terbanyak nomor dua dengan jumlah kasus mencapai 110.039 kasus. Bagi banyak orang, masalah keuangan termasuk kaitannya dengan dana darurat memang bukan hal yang mudah untuk dibicarakan kendati dengan pasangan sendiri. 

Banyak pasangan yang masih merasa rikuh bicara keuangan dan saling terbuka finansial dengan pasangan karena khawatir menyinggung ego, terutama lelaki yang secara tradisional berperan sebagai breadwinner atau pencari nafkah utama keluarga. Selain itu, menyinggung perkara keuangan dan dana darurat juga seringkali masih melekat dengan anggapan materialistis atau terlalu mata duitan. Bahkan tidak jarang, seseorang sengaja menghindari pembicaraan terkait keuangan dan dana darurat dengan pasangan karena khawatir memicu konflik yang bisa mengganggu ketenangan rumah.

Persoalannya, masalah ekonomi atau keuangan dana jangka panjang dan dana darurat dalam keluarga, tidak berbeda dengan hal lain dalam sebuah pernikahan, yaitu membutuhkan komunikasi yang baik serta keterbukaan agar kerjasama antar pasangan bisa berjalan dengan baik, meminimalisasi salah paham dan membantu setiap pihak apakah itu istri atau suami mengelola ekspektasi satu sama lain. Jadi, suka atau tidak suka, agar tercipta kerja sama yang baik dan keluarga harmonis, antar pasangan harus sama-sama mengupayakan komunikasi yang sehat tentang urusan keuangan keluarga.

Selain itu, dalam rumah tangga, tujuan keuangan akan lebih mudah dicapai ketika suami dan istri memiliki visi yang sama. Maka itu, membangun komunikasi yang sehat dan baik antar pasangan tentang urusan finansial adalah hal mutlak untuk dilakukan. 

Nah, untuk membangun komunikasi sehat dengan pasangan tentang keuangan tanpa drama tak perlu, mulai dari mana? Yuk simak trik dan tips berikut ini:

1. Kenali dan pahami latar belakang pasangan

Setiap orang dibesarkan dengan budaya dan kebiasaan yang berbeda-beda yang membentuk cara berpikir, pola tindakan dan karakternya, termasuk tentang keuangan. Pengasuhan orang tua akan sangat mempengaruhi pandangan dan money habit seseorang. Misalnya, seseorang yang dibesarkan di tengah keluarga harmonis dengan pendapatan tetap, mungkin level keamanan finansialnya lebih tinggi dan terbiasa dengan batasan bujet dalam membelanjakan uang.

Sebaliknya, seseorang yang dibesarkan di keluarga dengan pendapatan tidak tetap atau tidak pasti, mungkin menjadi lebih rentan atau insecure tentang keuangan serta tidak terbiasa dengan kebiasaan budgeting. Ada juga yang dibesarkan di tengah keluarga harmonis, tapi yang menganut prinsip YOLO - you only live once- sehingga setiap mendapat penghasilan akan selalu dibelanjakan tanpa mengenal kebiasaan menabung. 

Anda perlu mengenali dan memahami seperti apa pasangan Anda terkait keuangan. Lalu, dari sana, Anda bisa mencari pendekatan yang tepat dalam membicarakan keuangan rumah tangga.

 

2. Miliki tujuan keuangan bersama

Ini  hal dasar supaya cara mengatur keuangan rumah tangga memiliki visi bersama yang jelas dan menjadi kesepakatan bersama. Ketika memiliki tujuan mengatur keuangan rumah tangga bersama yang jelas, perjalanan mengelola keuangan keluarga harmonis bisa berjalan lebih lancar. 

Misalnya, tujuan keuangan terdekat adalah membeli asuransi jiwa untuk suami selaku breadwinner supaya keuangan keluarga bisa stabil dalam jangka panjang, lalu menyiapkan dana pendidikan anak, menyicil dana pensiun bersama, dan lain sebagainya.

 

3. Pilih waktu tepat untuk bicara

Memilih waktu yang tepat untuk membicarakan uang dengan pasangan, wajib dilakukan. Anda tidak bisa berharap respon yang memadai dari pasangan ketika mengajaknya bicara tentang hal penting tentang uang ketika ia dalam kondisi lelah atau hectic.

Cari waktu yang tepat di mana situasinya tenang dan tidak terburu. Atau memiliki jadwal rutin misalnya saat penerimaan gaji di awal bulan atau saat penyusunan budget keuangan keluarga.

 

4. Sampaikan dengan nada netral

Setiap kali ada perihal cara mengatur keuangan rumah tangga yang ingin Anda bicarakan dengan pasangan, usahakan menyampaikan dengan nada netral tanpa menyalahkan. Misalnya, Anda ingin mengajak pasangan berhemat sebagai simpanan dana darurat dengan mengurangi pengeluaran hobi. 

Alih-alih memintanya langsung mengurangi pengeluaran, Anda bisa mendekati dengan memberikan gambaran keuangan keluarga secara umum, apa tujuan keuangan dan apa strategi yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan keuangan.

Misalnya, tujuan keuangan bisa lebih mudah dicapai bila pengeluaran tertentu dikurangi. Dengan demikian, pasangan tidak merasa terdesak karena ia diajak memahami bingkai masalah secara luas.

Membangun komunikasi finansial yang baik adalah langkah awal kerjasama keuangan yang baik antar pasangan dan mewujudkan keluarga harmonis, sehingga perencanaan keuangan keluarga bisa lebih mungkin dijalankan.  

Beberapa tujuan keuangan yang membutuhkan penempatan investasi adalah dana pensiun, dana liburan, atau dana pendidikan anak. Anda harus mempelajari jenis produk investasi, menentukan tujuan investasi, kemudian menakar sesuai profil risiko. Hal ini untuk mengetahui berapa lama tujuan itu bisa dicapai. 

Perencanaan keuangan memang membutuhkan konsistensi dan pengorbanan layaknya sebuah kehidupan nyata. Namun, walaupun penuh dengan rintangan, tetapi semuanya jika dijalankan dengan benar, Anda akan memetik hasil manis di akhir yaitu mencapai kebebasan finansial.

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya